Menu

Mode Gelap
Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini Percepat Perbaikan Jalan Rusak, Pemkab Probolinggo Ajukan Dana Hibah Rp47 M ke Kementerian PUPR Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi Rumah dan Harapan Baru Mbah Buati, Perjuangan Lumajang Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem Siang Bolong, Maling Obok-obok Pasar Grati Lumajang, 7 Tabung Elpiji Raib Persempit Peredaran Rokok Ilegal di Probolinggo, Bea Cukai Masifkan Sosialisasi lewat Radio

Budaya · 27 Jun 2025 13:26 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi


					Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang (Foto: Asmadi). Perbesar

Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang untuk mengikuti tradisi Grebeg Suro yang rutin digelar setiap 1 Suro (Muharram).

Acara ini menjadi momen sakral sekaligus penuh kegembiraan.  Puluhan gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayuran dan buah-buahan diarak keliling desa sebelum akhirnya diperebutkan warga secara antusias.

Sejak pagi hari, warga sudah berkumpul menunggu kedatangan 26 gunungan hasil bumi yang diarak menuju sumber mata air di kawasan wisata Hutan Bambu.

Arakan gunungan ini diiringi dengan tarian tradisional khas Desa Sumbermujur yaitu, Tari Oleng, serta diwarnai dengan pembacaan doa oleh sesepuh desa.

Setelah prosesi doa selesai, warga langsung berebut gunungan tersebut hingga terjadi saling berdesakan dan aksi lempar-lemparan buah serta sayuran.

Meski sempat terjadi kerumunan dan desak-desakan, warga mengaku senang karena dapat membawa pulang hasil bumi untuk dimasak bersama keluarga.

Dwi Puspita, warga setempat menyatakan, bahwa acara ini sangat bagus dan sakral karena menjadi momen untuk memperoleh berkah hasil bumi sekaligus mempererat kebersamaan.

“Acaranya sangat bangus, dan ini menjadi salah satu ke keistimewaan di 1 Suro ini,” ungkapnya, Jumat (27/6/25).

Tidak hanya warga lokal, tradisi ini juga menarik minat wisatawan mancanegara. Di antaranya, Jhuri Romadhon asal Kuba yang mengaku kagum dengan keunikan budaya menyambut tahun baru Islam itu.

Kepala Desa Sumbermujur, Yayuk Sri Rahayu menjelaskan, bahwa Grebeg Suro merupakan ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah dan harapan agar desa dijauhkan dari musibah, terutama bencana alam terkait Gunung Semeru.

“Tradisi ini melibatkan arak-arakan gunungan hasil bumi, tarian, dan ritual adat yang sarat makna spiritual dan budaya,” katanya.

Grebeg Suro di Lumajang merupakan bagian dari warisan budaya Jawa yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.

“Gunungan hasil bumi yang diperebutkan warga melambangkan kemakmuran dan keberkahan alam yang harus dijaga bersama. Tradisi ini juga mengajarkan pentingnya gotong-royong dan kebersamaan sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Trending di Budaya