Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Budaya · 27 Jun 2025 13:26 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi


					Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang (Foto: Asmadi). Perbesar

Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Ribuan warga memadati lokasi wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang untuk mengikuti tradisi Grebeg Suro yang rutin digelar setiap 1 Suro (Muharram).

Acara ini menjadi momen sakral sekaligus penuh kegembiraan.  Puluhan gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayuran dan buah-buahan diarak keliling desa sebelum akhirnya diperebutkan warga secara antusias.

Sejak pagi hari, warga sudah berkumpul menunggu kedatangan 26 gunungan hasil bumi yang diarak menuju sumber mata air di kawasan wisata Hutan Bambu.

Arakan gunungan ini diiringi dengan tarian tradisional khas Desa Sumbermujur yaitu, Tari Oleng, serta diwarnai dengan pembacaan doa oleh sesepuh desa.

Setelah prosesi doa selesai, warga langsung berebut gunungan tersebut hingga terjadi saling berdesakan dan aksi lempar-lemparan buah serta sayuran.

Meski sempat terjadi kerumunan dan desak-desakan, warga mengaku senang karena dapat membawa pulang hasil bumi untuk dimasak bersama keluarga.

Dwi Puspita, warga setempat menyatakan, bahwa acara ini sangat bagus dan sakral karena menjadi momen untuk memperoleh berkah hasil bumi sekaligus mempererat kebersamaan.

“Acaranya sangat bangus, dan ini menjadi salah satu ke keistimewaan di 1 Suro ini,” ungkapnya, Jumat (27/6/25).

Tidak hanya warga lokal, tradisi ini juga menarik minat wisatawan mancanegara. Di antaranya, Jhuri Romadhon asal Kuba yang mengaku kagum dengan keunikan budaya menyambut tahun baru Islam itu.

Kepala Desa Sumbermujur, Yayuk Sri Rahayu menjelaskan, bahwa Grebeg Suro merupakan ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah dan harapan agar desa dijauhkan dari musibah, terutama bencana alam terkait Gunung Semeru.

“Tradisi ini melibatkan arak-arakan gunungan hasil bumi, tarian, dan ritual adat yang sarat makna spiritual dan budaya,” katanya.

Grebeg Suro di Lumajang merupakan bagian dari warisan budaya Jawa yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.

“Gunungan hasil bumi yang diperebutkan warga melambangkan kemakmuran dan keberkahan alam yang harus dijaga bersama. Tradisi ini juga mengajarkan pentingnya gotong-royong dan kebersamaan sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Trending di Budaya