Probolinggo,- DPRD Kota Probolinggo melalui Komisi I, menggelar sidak ke 3 sekolah berbeda, Kamis pagi (12/6/25). Sidak dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah jelang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Tiga sekolah yang disidak meliputi SDN Tisnonegaran 1, SMPN 9, dan SMPN 5. Saat sidak, Komisi 1 bertemu dengan masing-masing kepala sekolah dan bertanya terkait keluhan dan kendala jelang SPMB.
Kepala SMPN 9, Qomarudin menjelaskan bahwa pada SPMB 2025, pihaknya akan menerima 8 Rombongan Belajar (Rombel). Bertambah 1 rombel dari penerimaan siswa baru tahun 2024, dengan total 288 siswa.
“Jadi nantinya dalam 1 Rombel ada 36 siswa, hal ini dilakukan agar tidak ada lagi penolakan murid karena kuota penuh seperti tahun lalu,” katanya.
Selain bertemu kepala sekolah, Komis 1 DPRD Kota Probolinggo juga berkeliling di beberapa ruangan di SMPN 9. Termasuk mengecek ruang pertemuan dan ruang Podcast.
Dari SMPN 9, Komisi 1 bergeser ke SMPN 5. Sama seperti di SMPN 9, para wakil rakyat juga bertanya terkait keluhan dan kesiapan sekolah jelang SPMB 2025.
Kepala SMPN 5, Subaidah menyebut banyak wali murid yang mengambil token di SMPN 5 karena label favorit pada SMPN 5. Padahal token bisa diambil di sekolah terdekat dari domisili siswa.
“Biasanya ada titipan yang datang setelah penerimaan siswa hampir selesai. Datangnya dengan membawa surat rekomendasi, namun kami jelaskan bahwa tidak ada jalur seperti itu,” beber dia.
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Probolinggo, Isah Junaidi menyebut, sejauh ini SPMB setiap sekolah sudah siap. Bahkan beberapa sekolah telah menambah rombel, seperti SMPN 9 yang menambah rombel hingga total 8 Kelas.
“Termasuk jalur inklusi yang memang membutuhkan peran dari orang tua sehingga harus berkoordinasi dengan pihak sekolah, anak berkebutuhan khusus juga dapat bersekolah di sekolah yang diinginkan,” pungkas dia. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra