Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Nasional · 10 Jun 2025 12:45 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis


					Mentan kunjungi lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. (Asmadi).
Perbesar

Mentan kunjungi lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. (Asmadi).

Lumajang, – Dalam kunjungan kerja di lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan, meskipun target awal produksi gula diperkirakan sekitar 120 ton per hektarnya, melalui kompromi dan kerja sama, angka yang disepakati akhirnya mencapai 150 ton.

Amran menegaskan, sektor perkebunan sangat dinamis dan sulit untuk memberikan angka pasti dalam produksi.

“Kami dapat 120, nah komprominya itulah kita ketemunya di 150 ton. Nah, itulah perkebunan sangat dinamis, tidak bisa mengatakan memberikan angka pasti. Sangat dinamis, tetapi ada range yang kita bisa sepakati,” kata Amran, Selasa (10/6/25).

“Target 150 ton ini sudah merupakan pencapaian yang sangat baik dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh daerah di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, dirinya menyoroti jika seluruh Indonesia mampu mencapai produksi gula sebesar 150 ton, maka produksi gula nasional akan meningkat hampir 100 persen.

“Bayangkan kalau 150 ton seluruh Indonesia, gula, itu hampir naik 40 persen ya? Hampir, oh iya hampir 100 persen, hampir 100 persen,” jelasnya.

Amran menekankan keberhasilan sektor pertanian dan perkebunan tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai elemen, mulai dari petani, pengusaha, hingga aparat pemerintah.

“Ini tugas kita semua, bukan tugasnya dirut saja. Tugas kita semua, TNI, Pori, kajari, ini tugas kita semua. Di Republik ini harus diselesaikan dengan kolaborasi. Tidak mungkin dengan ada ego sektoral, kita bisa menyelesaikan dengan ada ego sektoral, nggak mungkin,” tegasnya.

Ia memberikan analogi yang mudah dipahami bahwa keberhasilan seperti sebuah mobil yang tidak bisa berjalan dengan kecepatan tinggi jika bannya kempes.

“Kalau ada satu ibaratkan mobil, bannya saja kempes, itu tidak bisa jalan mobilnya, tidak bisa dengan kecepatan tinggi. Jadi ini satu kesatuan semua yang hadir tanpa kecuali,” tambah Amran.

Menteri Pertanian juga mengingatkan pentingnya memberikan ruang dan keuntungan bagi petani plasma dan perkebunan, Menurutnya, jika petani mengalami kerugian, maka negara juga akan mengalami kerugian.

“Kalau mau berhasil beri ruang petani, plasma, pekebun untuk untung, mereka rugi, negara rugi. Itu pesan saya, tolong para direktur, GM, manager, mandor, tolong jaga saudara kita. Jangan biarkan mereka menangis, jangan biarkan mereka merugi, karena kalau mereka rugi, berarti negara rugi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 248 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Trending di Hukum & Kriminal