Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perjuangkan Perbaikan Empat Dam Vital Pasca Erupsi Semeru untuk Pulihkan 2.165 Hektare Sawah Sidak Sekolah Jelang SPMB 2025, DPRD Kota Probolinggo Temukan hal ini Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’ Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik Pasuruan Kirim 464 Atlet ke Porprov IX Jatim, Optimis Raih Prestasi

Nasional · 10 Jun 2025 12:45 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis


					Mentan kunjungi lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. (Asmadi).
Perbesar

Mentan kunjungi lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. (Asmadi).

Lumajang, – Dalam kunjungan kerja di lahan tebu milik PG Djatiroto, Desa/Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan, meskipun target awal produksi gula diperkirakan sekitar 120 ton per hektarnya, melalui kompromi dan kerja sama, angka yang disepakati akhirnya mencapai 150 ton.

Amran menegaskan, sektor perkebunan sangat dinamis dan sulit untuk memberikan angka pasti dalam produksi.

“Kami dapat 120, nah komprominya itulah kita ketemunya di 150 ton. Nah, itulah perkebunan sangat dinamis, tidak bisa mengatakan memberikan angka pasti. Sangat dinamis, tetapi ada range yang kita bisa sepakati,” kata Amran, Selasa (10/6/25).

“Target 150 ton ini sudah merupakan pencapaian yang sangat baik dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh daerah di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, dirinya menyoroti jika seluruh Indonesia mampu mencapai produksi gula sebesar 150 ton, maka produksi gula nasional akan meningkat hampir 100 persen.

“Bayangkan kalau 150 ton seluruh Indonesia, gula, itu hampir naik 40 persen ya? Hampir, oh iya hampir 100 persen, hampir 100 persen,” jelasnya.

Amran menekankan keberhasilan sektor pertanian dan perkebunan tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai elemen, mulai dari petani, pengusaha, hingga aparat pemerintah.

“Ini tugas kita semua, bukan tugasnya dirut saja. Tugas kita semua, TNI, Pori, kajari, ini tugas kita semua. Di Republik ini harus diselesaikan dengan kolaborasi. Tidak mungkin dengan ada ego sektoral, kita bisa menyelesaikan dengan ada ego sektoral, nggak mungkin,” tegasnya.

Ia memberikan analogi yang mudah dipahami bahwa keberhasilan seperti sebuah mobil yang tidak bisa berjalan dengan kecepatan tinggi jika bannya kempes.

“Kalau ada satu ibaratkan mobil, bannya saja kempes, itu tidak bisa jalan mobilnya, tidak bisa dengan kecepatan tinggi. Jadi ini satu kesatuan semua yang hadir tanpa kecuali,” tambah Amran.

Menteri Pertanian juga mengingatkan pentingnya memberikan ruang dan keuntungan bagi petani plasma dan perkebunan, Menurutnya, jika petani mengalami kerugian, maka negara juga akan mengalami kerugian.

“Kalau mau berhasil beri ruang petani, plasma, pekebun untuk untung, mereka rugi, negara rugi. Itu pesan saya, tolong para direktur, GM, manager, mandor, tolong jaga saudara kita. Jangan biarkan mereka menangis, jangan biarkan mereka merugi, karena kalau mereka rugi, berarti negara rugi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 204 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Kementan Bantu Dua Combine Harvestar dan 40 Traktor untuk Petani Lumajang

3 Juni 2025 - 15:09 WIB

Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal

31 Mei 2025 - 18:53 WIB

DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial

30 Mei 2025 - 16:27 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi