Pasuruan, – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (3/6/2025) siang, dalam rangka menghadiri pelepasan ekspor produk L-Tryptophan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Sebanyak 350.000 ton hasil produksi PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) Pasuruan resmi diberangkatkan secara simbolis dalam acara tersebut.
Pelepasan ekspor ditandai dengan pemberangkatan kontainer oleh Menteri Budi bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Turut hadir Anggota DPR RI Fraksi PAN Syaiful Nuri, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, serta Vice President PT CJI Pasuruan, Oh Jae Woo.
Direktur Administrasi PT CJI Pasuruan, Imam Nachrowi menjelaskan, bahwa L-Tryptophan merupakan asam amino esensial yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan nutrisi dan mendukung pertumbuhan jaringan sel pada hewan.
Produk ini umumnya digunakan sebagai bahan tambahan pakan (feed additive), dan sebagian kecil dimanfaatkan dalam industri makanan (food additive).
“Sebanyak 98 persen dari total produksi kami diekspor ke China. Jika dikonversi ke dalam rupiah, nilainya mencapai sekitar Rp 35 triliun,” ujar Imam Nachrowi saat ditemui di lokasi acara.
Imam menambahkan, sejak awal berdiri, PT CJI Pasuruan konsisten mengembangkan produk berbasis asam amino dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hewan ternak. Produk L-Tryptophan dari Pasuruan kini digunakan secara luas di berbagai negara, termasuk Australia.
“Menurut data dari Australia, penggunaan Tryptophan dapat meningkatkan kesejahteraan hewan (animal welfare), karena membuat hewan merasa lebih nyaman saat sendiri maupun beristirahat,” jelas Imam.
Menteri Budi Santoso menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian PT CJI Pasuruan dalam mendukung pertumbuhan ekspor nasional. Ia menyebut, kinerja seperti ini menjadi bukti bahwa industri dalam negeri mampu bersaing di pasar global.
“Kami sangat menghargai kontribusi PT CJI Pasuruan. Di tengah tantangan global, termasuk perang dagang, target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen tetap menjadi fokus utama,” ujar Menteri Budi.
Pemerintah, lanjut Budi, akan terus memberikan dukungan bagi sektor industri ekspor melalui berbagai fasilitas dan kebijakan yang mendorong daya saing produk dalam negeri. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.
“Indonesia punya potensi besar di industri berbasis inovasi dan teknologi tinggi. Keberhasilan seperti yang ditunjukkan PT CJI Pasuruan ini harus menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk menembus pasar dunia,” tutup Budi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra