Menu

Mode Gelap
Pelaku Pembuangan Bayi di Gading Wetan Probolinggo Terkuak, Ternyata Ibu Kandungnya Ribut-ribut soal Batas Tanah, Kasun di Jember Bacok Warganya Geger! Warga Gading Wetan Probolinggo Temukan Bayi di Sampah Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal Aluna Fram & Nature Kembangkan Peternakan dan Edukasi Kambing di Lumajang Sejak 2022 Coba Curi Kotak Amal, Pria di Pasuruan Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Nasional · 30 Mei 2025 16:27 WIB

DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial


					Mensos Saifullah Yusuf saat berdialog di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang. (Foto: Asmadi). Perbesar

Mensos Saifullah Yusuf saat berdialog di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Indonesia mencetak sejarah baru dalam tata kelola data sosial dan ekonomi dengan hadirnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Ini merupakan sistem data terpadu pertama di Indonesia yang mengintegrasikan seluruh data sosial dan ekonomi dari berbagai kementerian dan pemerintah daerah dalam satu basis data tunggal.

Keberadaan DTSEN diatur melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025, yang menegaskan bahwa tidak ada lagi data penerima bantuan sosial kecuali yang tercatat dalam DTSEN.

Sebelumnya, data penerima bantuan sosial tersebar di berbagai kementerian dan pemerintah daerah, sehingga sering terjadi tumpang tindih dan ketidaktepatan sasaran.

Dengan DTSEN, pemerintah menghapus Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menggantinya dengan data yang lebih akurat, terintegrasi, dan dinamis. Data ini terus diperbarui setiap tiga bulan untuk menyesuaikan perubahan demografi seperti kelahiran, kematian, perpindahan, dan pernikahan.

“Itu sudah kita validasi, BPS sudah melakukan verifikasi. Kemarin kita juga sudah koordinasi dengan BPKP. Yang kita harapkan dari koordinasi ini ada pemutakhiran yang baik dan berkelanjutan,” kata Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusup (Gus Ipul) dalam acara Dialog Mensos dengan Pilar Sosial di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang, Jumat (30/5/25).

Salah satu kunci keberhasilan pemutakhiran data ini, kata Gus Ipul, peran aktif kepala daerah melalui Dinas Sosial dan pendamping program sosial di lapangan.

Mereka bekerja sama dengan BPS untuk melakukan pengecekan langsung (groundcheck) agar data yang digunakan benar-benar mencerminkan kondisi masyarakat di daerahnya.

“DTSEN menjadi pedoman tunggal dalam penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat. Dengan data yang terintegrasi dan akurat, pemerintah dapat memastikan bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tepat sasaran, mengurangi kesalahan distribusi, dan meningkatkan efektivitas pengentasan kemiskinan,” katanya.

Selain itu, DTSEN juga mengintegrasikan data dari berbagai sumber seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Bappenas.

“Semua data tersebut menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai basis utama, sehingga memudahkan sinkronisasi antar lembaga,” katanya.

Pemanfaatan DTSEN tidak hanya untuk penyaluran bansos, tetapi juga menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi program sosial ekonomi di tingkat nasional dan daerah.

Dengan data yang berkualitas, pemerintah daerah seperti Kota Surabaya dan Kabupaten Lumajang dapat melakukan perencanaan yang lebih tepat dan pembangunan yang lebih terarah sesuai kebutuhan masyarakatnya.

“Ke depan, pemerintah juga mengembangkan mekanisme berbagi data DTSEN yang aman dan sesuai dengan standar perlindungan data pribadi. Hal ini untuk memastikan data tetap terlindungi sekaligus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai kementerian dan lembaga dalam mengambil kebijakan berbasis bukti,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sapi Simental dari Desa Dawuhan Lor Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo

26 Mei 2025 - 13:47 WIB

KPK Periksa Kades di Pasuruan Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim

22 Mei 2025 - 17:27 WIB

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Ruang Kelas Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Mulai Direnovasi

21 Mei 2025 - 20:40 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Trending di Nasional