Menu

Mode Gelap
Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Akurasi Data dalam Pengentasan Kemiskinan Hindari Balap Liar, Pikap Muat 19 Orang Terguling di JLS Pasirian Lumajang Libur Panjang, Puluhan PJL Jaga Titik Rawan Jalur Kereta Api DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial Libur Long Week-end Kenaikan Isa Almasih, Polres Probolinggo Kota Sebar 100 Personil Perbaikan Pipa Rampung, Distribusi Air Bersih di Kota Probolinggo Berangsur Normal

Ekonomi · 29 Mei 2025 17:17 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah


					Proses pembuatan kripik talas di Rumah Abdul Rohman (Asmadi). Perbesar

Proses pembuatan kripik talas di Rumah Abdul Rohman (Asmadi).

Lumajang, – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada warisan kuliner tradisional yang terus bertahan dan bahkan berkembang. Salah satunya adalah keripik talas asal lereng Semeru, Lumajang.

Produk khas dari Desa Purworejo, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ini tidak hanya menjadi camilan favorit warga lokal, tetapi juga mulai dikenal hingga ke berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan sampai ke jaringan minimarket besar seperti, Indomart.

Keripik talas ini berasal dari bahan baku talas asli yang ditanam dan dipanen di wilayah Senduro, sebuah kecamatan yang terletak di lereng Gunung Semeru.

Menurut Abdul Rohman, pengusaha sekaligus pengelola usaha keripik ini yang berasal dari Dusun Sumbersuko, Desa Purworejo, seluruh bahan baku talas yang digunakan berasal dari pasar-pasar tradisional di Senduro, seperti Pasar Cempoko, Pasru, Jambe, Tetelan, dan Berdayu.

“Semua bahan kami ambil dari Senduro, karena kualitas talas di sini memang sudah terkenal,” kata Rohman, Kamis (29/5/25).

Harga satu sak talas saat ini sekitar Rp200.000. Usaha keripik talas ini telah berjalan sejak tahun 2018 dan terus berkembang.

Dalam sehari, produksi keripik talas bisa setara 12 sak bahan baku atau sekitar 7,5 kuintal keripik siap edar. Kapasitas ini dirasa sudah cukup untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun luar daerah.

“Kami bersyukur, produksi kami bisa mencukupi kebutuhan pasar, baik di Lumajang maupun daerah-daerah sekitar seperti Jember dan Probolinggo,” kata Rohman.

Lebih lanjut Rohman menjelaskan, keripik talas ini tidak hanya dijual di pasar tradisional dan toko-toko kecil di Lumajang. Tetapi juga sudah merambah ke jaringan minimarket besar seperti, Indomart di wilayah Kabupaten Lumajang.

Harga jual per bungkus keripik bervariasi antara Rp 15.000 hingga Rp17.000 tergantung lokasi penjualan.

“Pasar kami sudah cukup luas, dari Lumajang sampai ke Jember dan Probolinggo. Kami juga terus berusaha memperluas distribusi agar lebih banyak orang bisa menikmati keripik talas khas kami,” jelas Rohman.

Keripik talas ini hanya memiliki satu varian rasa yaitu, balado pedas manis yang gurih. Namun, tingkat kepedasan disesuaikan agar tidak terlalu menyengat, sehingga aman dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa.

“Rasanya gurih dan pedasnya pas, tidak bikin lidah terbakar. Kami memang ingin keripik ini bisa dinikmati semua kalangan,” tambah Rohman. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Banjir Pasokan dari Luar Daerah, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Anjlok

22 Mei 2025 - 15:52 WIB

Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

9 Mei 2025 - 17:07 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Pemkab Jember Bakal Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru lewat Pasar Digital

8 Mei 2025 - 20:04 WIB

Trending di Ekonomi