Lumajang, – Sebuah kampung di Lumajang, tepatnya Dusun Sumberlangsep di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro terisolasi pasca diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru pada Selasa sore (13/5/2025).
Akibat banjir lahar tersebut, akses utama berupa jembatan limpas yang menghubungkan dusun ini dengan wilayah lain tertutup oleh tumpukan material lahar setinggi tiga meter, sehingga warga tidak dapat melintas dengan kendaraan dan hanya bisa berjalan kaki melewati sungai yang arusnya masih cukup deras.
Sungai Regoyo yang membelah dusun tersebut masih dipenuhi tumpukan material lahar Semeru dan arusnya cukup deras, membuat akses transportasi sangat sulit. Kondisi ini memaksa warga, terutama di Dusun Sumberlangsep yang terisolasi, untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara yang tidak biasa.
Salah satunya adalah berbelanja sayur mayur langsung di tengah sungai, di mana para pedagang menunggu di sisi sungai yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Tidak hanya ibu-ibu, para pria juga ikut membeli kebutuhan pangan di tengah sungai karena tidak ada pilihan lain.
“Ya kita terpaksa membeli sayur di tengah sungai karena jalur darat tertutup dan tidak ada penjual sayur yang bisa dijangkau,” kata Siti Khurimah, warga Dusun Sumberlangsep, Rabu (14/5/25).
Marnito, warga lainnya, menambahkan, bahwa jalan yang harus dilalui cukup sulit, terutama bagi perempuan yang membawa anak, sehingga berbelanja di tengah sungai menjadi solusi sementara.
“Dusun Semberlangsep yang ada si seberang sungai juga terisolir, kami juga ikut berbelanja di tengah sungai, bukan hanya perempuan, laki-lakinya pun belanja ditengah sungai,” kata Marnito.
Kepala Desa Jugosari, Mahmudi menjelaskan, bahwa dampak banjir lahar cukup parah, dengan material lahar menutup akses jembatan limpas hingga mencapai tiga meter.
“Saat ini, pihak desa berencana berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuka kembali akses ke dusun yang terisolasi tersebut agar warga bisa kembali beraktivitas normal,” jelasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra