Probolinggo,- Meski Hari Raya Idul Adha masih 1 bulan lagi, namun harga sapi di Kota Probolinggo mulai merangkak naik. Sapi-sapi ini banyak di kirim ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Kenaikan harga sapi ini terlihat saat digelarnya pasaran di Pasar Hewan Wonoasih, di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Kenaikan harga sapi ini diketahui terjadi sejak seminggu yang lalu.
Kenaikan harga sapi berkisar antara Rp1 juta hingga Rp4 juta tergantung besar, dan jenis sapi. Sapi yang harganya naik yakni jenis limosin yang sebelumnya Rp. 15 juta per ekor, kini menjadi Rp. 18 juta hingga Rp. 20 Juta per ekor.
Pedagang sapi asal Wonoasih, Husein mengatakan bahwa kenaikan harga sapi ini karena menjelang Idul Adha. Kenaikan harga sapi berkisar Rp. 1 juta per ekor.
“Harga sapi dari sebelumnya Rp. 10. Juta menjadi Rp 11 juta, kadang ada yang sampai lebih tergantung jenis, dan alhamdulillah nya, pembelinya juga rame,” katanya.
Tak hanya harga sapi yang mengalami kenaikan, permintaan sapi ke sejumlah daerah juga naik. Bahkan sejumlah pedagang sapinya untuk dikirim ke sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tak hanya sapi milik pedagang Probolinggo saja yang di jual, namun sapi milik pedagang asal daerah sekitar Probolinggo, mulai dari Lumajang, hingga Pasuruan juga dijual di Pasar Hewan Wonoasih.
Pedagang sapi lainnya asal Dringu, Widyastono mengaku meski harga sapi naik, namun juga dibarengi dengan permintaan yang juga naik ke wilayah Jawa Barat.
“Selain sapi lokal seperti sapi merah, sapi limosin yang banyak dicari, dan harganya pun naik hingga paling tinggi mencapai Rp. 18 juta hingga Rp. 20 juta,” ujarnya.
Di prediksi harga sapi ini masih akan tetap naik hingga minggu-minggu akhir Idul Adha. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher: Keyra