Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Sosial · 23 Mar 2025 04:51 WIB

Cegah Kemacetan Arus Mudik, Pemkab Jember Batasi Truk Angkutan Barang


					Ilustrasi truk pengangkut barang. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).
Perbesar

Ilustrasi truk pengangkut barang. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).

Jember,- Mengantisipasi lonjakan arus mudik dan balik selama lebaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memberlakukan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kebijakan tersebut akan dilaksanakan secara non-stop selama 16 hari. Mulai tanggal 25 Maret hingga 8 April 2025.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, Agus Wijaya menyebut, kendaraan yang akan dilarang beroperasi adalah truk dengan sumbu tiga ke atas, termasuk truk tronton, peti kemas, dan kendaraan pengangkut bahan bangunan.

“Kendaraan yang masih diperbolehkan melintas adalah yang mengangkut BBM, pupuk, dan kebutuhan mendesak lainnya,” jelas Agus, Sabtu, (22/3/25).

Pembatasan ini akan diterapkan di sejumlah jalan utama, seperti Jember-Banyuwangi, dan Jember-Lumajang. Tujuannya, untuk mengurangi kemacetan akibat kendaraan besar yang menghambat arus lalu lintas.

“Dengan adanya pembatasan ini, kami berharap arus lalu lintas bisa lebih lancar, terutama menjelang puncak mudik pada tanggal 28 Maret 2025,” tambahnya.

Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas, namun ada kekhawatiran dari asosiasi pengusaha truk yang merencanakan aksi protes.

Mereka menilai, bahwa pembatasan tanpa jam operasional ini terlalu ketat dan dapat berdampak pada pendapatan sopir truk.

“Ini adalah langkah sulit, tetapi demi kepentingan bersama, kami harus mematuhi kebijakan ini. Pengendalian lalu lintas ini sangat penting agar semua pengguna jalan, termasuk pemudik, dapat melintas dengan aman dan nyaman,” tutup Agus. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 72 kali

Baca Lainnya

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Trending di Sosial