Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 18 Mar 2025 15:50 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli


					Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung. Perbesar

Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung.

Lumajang, – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, pedagang pakaian di Plaza Lumajang mengeluhkan sepinya pembeli.

Hal ini dirasakan pedagang akibat menjamurnya toko online yang membuat masyarakat enggan berbelanja di Plaza Lumajang. Seiring dengan meningkatnya tren belanja online, banyak pedagang konvensional menghadapi tantangan besar dalam menarik pelanggan.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, terlihat kondisi di Plaza Lumajang sepi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, menjelang lebaran seperti saat ini, pedagang pakaian di Plaza Lumajang selalu ramai pembeli.

Salah satu pedagang baju di Plaza Lumajang, Hendra mengungkapkan, omzetnya dalam tiga tahun terakhir terus menurun.

“Tahun ini tambah sepi pembeli. Kadang sehari laku satu, kadang tidak sama sekali. Apalagi Ramadan begini, sama saja seperti hari biasanya,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/25).

Beberapa pedagang bahkan memilih untuk tidak menambah stok barang karena khawatir tidak laku terjual.

Dengan kondisi seperti saat ini, para pedagang pun mengaku hanya bisa pasrah, dan berharap pemerintah bisa ikut turun tangan membantu memberikan solusi agar pasar tradisional bisa kembali ramai.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin Prastiawan berharap, agar tetap bertahan di tengah perubahan pola belanja masyarakat.

“Tren belanja online tidak bisa dihindari, tapi bukan berarti pasar tradisional tidak bisa beradaptasi. Pedagang harus lebih kreatif, misalnya dengan mulai memasarkan produk mereka melalui platform digital. Jangankan baju, sayuran saja kini bisa dijual secara online,” kata Dadang.

Pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk membantu para pedagang konvensional agar tidak tertinggal. Beberapa inisiatif yang tengah dijalankan antara lain pelatihan pemasaran digital, fasilitasi pembuatan toko online di marketplace, serta pendampingan dalam strategi bisnis berbasis digital.

“Dengan kombinasi antara pelayanan langsung dan pemasaran digital, pedagang konvensional tetap bisa bersaing di era modern,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi