Menu

Mode Gelap
Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

Ekonomi · 18 Mar 2025 15:50 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli


					Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung. Perbesar

Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung.

Lumajang, – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, pedagang pakaian di Plaza Lumajang mengeluhkan sepinya pembeli.

Hal ini dirasakan pedagang akibat menjamurnya toko online yang membuat masyarakat enggan berbelanja di Plaza Lumajang. Seiring dengan meningkatnya tren belanja online, banyak pedagang konvensional menghadapi tantangan besar dalam menarik pelanggan.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, terlihat kondisi di Plaza Lumajang sepi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, menjelang lebaran seperti saat ini, pedagang pakaian di Plaza Lumajang selalu ramai pembeli.

Salah satu pedagang baju di Plaza Lumajang, Hendra mengungkapkan, omzetnya dalam tiga tahun terakhir terus menurun.

“Tahun ini tambah sepi pembeli. Kadang sehari laku satu, kadang tidak sama sekali. Apalagi Ramadan begini, sama saja seperti hari biasanya,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/25).

Beberapa pedagang bahkan memilih untuk tidak menambah stok barang karena khawatir tidak laku terjual.

Dengan kondisi seperti saat ini, para pedagang pun mengaku hanya bisa pasrah, dan berharap pemerintah bisa ikut turun tangan membantu memberikan solusi agar pasar tradisional bisa kembali ramai.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin Prastiawan berharap, agar tetap bertahan di tengah perubahan pola belanja masyarakat.

“Tren belanja online tidak bisa dihindari, tapi bukan berarti pasar tradisional tidak bisa beradaptasi. Pedagang harus lebih kreatif, misalnya dengan mulai memasarkan produk mereka melalui platform digital. Jangankan baju, sayuran saja kini bisa dijual secara online,” kata Dadang.

Pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk membantu para pedagang konvensional agar tidak tertinggal. Beberapa inisiatif yang tengah dijalankan antara lain pelatihan pemasaran digital, fasilitasi pembuatan toko online di marketplace, serta pendampingan dalam strategi bisnis berbasis digital.

“Dengan kombinasi antara pelayanan langsung dan pemasaran digital, pedagang konvensional tetap bisa bersaing di era modern,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi