Menu

Mode Gelap
Wali Kota Probolinggo Tinjau Proyek Kuliner GOR A. Yani, Sebut Sisi Selatan Capai 90 Persen Akses Gumitir Ditutup, KA Pandanwangi Tambah 6 Stasiun Pencurian Motor di Posko KKN, Unej Pulangkan Mahasiswa dari Lumajang Polisi Tangkap Jambret Bercelurit yang Lukai Korban di Kota Pasuruan Puluhan Desa Di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan, Droping Air Bersih Ditingkatkan Skema Bansos Baru Berlaku di Jember, ini Sasaran Utamanya

Sosial · 16 Mar 2025 07:35 WIB

Festival Lomba Patrol di Lumajang, Satukan Budaya dan Seni, Marakkan Ramadhan


					Festival Lomba Patrol di Lumajang, Satukan Budaya dan Seni, Marakkan Ramadhan Perbesar

Lumajang, – Festival tahunan Lomba Patrol Ramadan kembali digulirkan. Para peserta mengusung tema Sambut Ramadhan Jemput Keberkahan dengan Penuh Kegembiraan.

Festival yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam Lumajang langsung menyedot puluhan ribu warga untuk memadati area Alun-alun Lumajang, Sabtu (15/3/25) malam.

Nilai keharmonisan dan tradisi yang terkandung dalam seni musik ini menjadi unsur yang melatarbelakangi ajang lomba tersebut.

Ketua Panitia, Akhmad Husaeri mengatakan, musik patrol juga kerap digunakan masyarakat sebagai alat membangunkan warga agar segera sahur pada saat bulan Ramadan.

“Jumlah yang ikut lomba festival patrol ini ada 17 peserta. Insyaallah ke depan acara ini semakin meriah lagi,” katanya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, kesenian patrol mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan alat musik lain karena alat musik utamanya hanyalah berupa kentongan yang terbuat dari kayu atau bambu.

“Musik patrol ini salah satu kesenian tradisional yang alunannya mampu menciptakan harmonisasi indah yang memiliki daya tarik khusus, yang bisa membuat masyarakat senang dan terhibur,” ujarnya.

Musik patrol merupakan salah satu jenis musik dirancang untuk menciptakan irama dan instrumen yang dinamik untuk mengiringi lagu-lagu hingga pada perkembangannya bisa menghibur.

Alat musik patrol antara lain, kenong, kentongan dari kayu, remo, ting-tung, bas besar, kleter, selingan, tamborin hingga seruling bambu.

“Nah itu yang membuat unik festival lomba patrol ini. Mulai dari seni, budaya, dan kearifan lokal menjadi satu dengan irama musik yang sangat enak didengar,” pungkasnya.

Dari pantauan PANTURA7.com di lokasi, lomba ini semakin meriah karena seluruh peserta memakai kostum khas daerah dan busana islami dengan membawa hiasan kereta kencana bernuansa Kerajaan Majapahit. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 370 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puluhan Desa Di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan, Droping Air Bersih Ditingkatkan

7 Agustus 2025 - 15:23 WIB

Tanggapi Isu Korban Meninggal, Bupati Lumajang: Tak Bisa Dikatakan Karena Sound Horeg

7 Agustus 2025 - 11:25 WIB

Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan

5 Agustus 2025 - 17:02 WIB

BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

5 Agustus 2025 - 16:49 WIB

Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

5 Agustus 2025 - 15:56 WIB

Polisi Tak Lanjutkan Kasus Kematian Anik Mutmainah, Keluarga Menolak Penuntutan

5 Agustus 2025 - 14:49 WIB

Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD

4 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

4 Agustus 2025 - 16:54 WIB

Kematian Mendadak di Tengah Karnaval Sound Horeg Lumajang, Ini Kata Dokter Yessika

4 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Trending di Sosial