Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan masih menunggu hasil kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelum memutuskan relokasi warga terdampak pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengungkapkan, bahwa rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait relokasi sudah turun.
Hasilnya menunjukkan, bahwa wilayah tersebut tidak layak lagi untuk dihuni setelah tim ahli geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan penelitian di lokasi terdampak.
“Rekomendasinya seperti itu, memang di situ tidak layak masyarakat tinggal,” ujar Sugeng, Kamis (5/3/2025).
Namun, ia menjelaskan bahwa kepastian soal relokasi masih menunggu kajian lebih lanjut dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
“Setelah dikonfirmasi ke BNPB, yang bisa jadi patokan relokasi atau tidak itu dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” tambahnya.
BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirimkan surat permohonan kajian kepada Badan Geologi. Dalam beberapa hari ke depan, tim dari Badan Geologi diperkirakan akan turun ke lokasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kondisi tanah di Dusun Sempu.
“Beberapa hari yang lalu saya sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, sebab yang akan berkomunikasi dengan Badan Geologi itu provinsi, bukan dari kabupaten,” jelas Sugeng.
Sembari menunggu hasil kajian Badan Geologi, BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mencari lokasi relokasi.
“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala desa, apabila direlokasi apakah ada tempat atau lahan yang bisa digunakan. Kades mengatakan ada tanah TKD (Tanah Kas Desa),” ungkapnya.
Saat ini, ratusan warga masih mengungsi di SDN 2 Cowek setelah pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025). Jumlah rumah yang terdampak terus bertambah.
Jika sebelumnya dilaporkan ada 47 rumah yang rusak, kini jumlahnya meningkat menjadi 58 rumah.
Dari jumlah tersebut, 26 rumah mengalami kerusakan parah, 20 rumah rusak sedang, dan sisanya mengalami kerusakan ringan. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra