Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Sosial · 6 Mar 2025 13:42 WIB

Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Pasuruan Tunggu Kepastian Badan Geologi


					Tanah bergerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi. Perbesar

Tanah bergerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi.

Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan masih menunggu hasil kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelum memutuskan relokasi warga terdampak pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengungkapkan, bahwa rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait relokasi sudah turun.

Hasilnya menunjukkan, bahwa wilayah tersebut tidak layak lagi untuk dihuni setelah tim ahli geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan penelitian di lokasi terdampak.

“Rekomendasinya seperti itu, memang di situ tidak layak masyarakat tinggal,” ujar Sugeng, Kamis (5/3/2025).

Namun, ia menjelaskan bahwa kepastian soal relokasi masih menunggu kajian lebih lanjut dari Badan Geologi Kementerian ESDM.

“Setelah dikonfirmasi ke BNPB, yang bisa jadi patokan relokasi atau tidak itu dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” tambahnya.

BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirimkan surat permohonan kajian kepada Badan Geologi. Dalam beberapa hari ke depan, tim dari Badan Geologi diperkirakan akan turun ke lokasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kondisi tanah di Dusun Sempu.

“Beberapa hari yang lalu saya sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, sebab yang akan berkomunikasi dengan Badan Geologi itu provinsi, bukan dari kabupaten,” jelas Sugeng.

Sembari menunggu hasil kajian Badan Geologi, BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mencari lokasi relokasi.

“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala desa, apabila direlokasi apakah ada tempat atau lahan yang bisa digunakan. Kades mengatakan ada tanah TKD (Tanah Kas Desa),” ungkapnya.

Saat ini, ratusan warga masih mengungsi di SDN 2 Cowek setelah pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025). Jumlah rumah yang terdampak terus bertambah.

Jika sebelumnya dilaporkan ada 47 rumah yang rusak, kini jumlahnya meningkat menjadi 58 rumah.

Dari jumlah tersebut, 26 rumah mengalami kerusakan parah, 20 rumah rusak sedang, dan sisanya mengalami kerusakan ringan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Trending di Sosial