Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 27 Feb 2025 19:18 WIB

Sengketa SDN Jeladri 1, Ahli Waris Minta Audiensi Adu Data


					Gedung SDN Jeladri 1, yang menjadi objek sengketa lahan di Kecamatan Winongan, Pasuruan. 
Perbesar

Gedung SDN Jeladri 1, yang menjadi objek sengketa lahan di Kecamatan Winongan, Pasuruan.

Pasuruan, – Polemik sengketa tanah SDN Jeladri 1, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan terus bergulir.

Alexasalam, perwakilan yang mengaku ahli waris tanah, membantah tudingan bahwa keluarganya mengusir siswa hingga mereka harus belajar di tempat lain.

Ia menegaskan, pemindahan siswa ke madrasah diniyah (Madin) merupakan keputusan sekolah. karena gedung yang rapuh akan direnovasi, bukan akibat tindakan keluarganya.

“Mereka pindah ke Madin karena sekolah mau direnovasi, bukan karena saya mengusir. Tanyakan kepada guru guru,” ujar Alex saat dikonfirmasi, Kamis (26/2/2025).

Menurutnya, sengketa tanah ini sudah berlangsung sejak era kakeknya. Ia menjelaskan bahwa lahan tersebut tidak diwakafkan, melainkan dijual kepada pemerintah, namun belum dibayar.

“Dulu sebelum ayah saya meninggal, saya sudah bilang kalau tanah ini diwakafkan oleh kakek, ya sudahlah, tidak usah dikejar. Tapi ayah saya bilang, ini tidak diwakafkan, melainkan dijual, tapi belum dibayar,” ungkapnya.

Seiring waktu, sekolah tetap berdiri di atas lahan tersebut. Hingga akhirnya, saat ada rencana renovasi, Alex meminta proyek tersebut dihentikan sementara karena status tanah yang masih dipermasalahkan. Ia pun memasang banner di sekolah untuk mencegah aktivitas pembangunan sebelum sengketa selesai.

“Ketika sekolah mau dibongkar untuk direnovasi, saya tanya, kenapa dibongkar, ini kan masih sengketa. Saya minta renovasi ditunda dulu sampai masalah ini selesai,” katanya.

Ia kembali menegaskan, bahwa keluarganya tidak berniat menutup sekolah atau menghalangi siswa belajar. Segel yang dipasang hanya untuk menghentikan proyek renovasi.

“Saya tidak mengusir siswa. Segel itu untuk aktivitas proyek renovasi,” jelasnya.

Diketahui, Wakil Bupati Pasuruan membuka segel SDN Jeladri 1 pada Rabu (26/2/2025) pagi. Pemerintah beralasan bahwa penyegelan tersebut tidak melalui proses pengadilan serta mengklaim memiliki bukti kuat atas kepemilikan tanah.

Namun, Alex menilai pembukaan segel dilakukan sepihak tanpa koordinasi dengan keluarganya.

“Kemarin itu kebetulan saya sedang di luar rumah. Tidak ada koordinasi kemarin itu. Katanya kunjungan, kok malah anarkis. Seharusnya musyawarah dulu, dilihat dulu surat-suratnya bagaimana,” ujar Alex.

Alex mengaku, telah mengurus masalah ini sejak 2001, namun hingga kini belum ada kepastian. Sementara itu, keluarganya tetap membayar pajak atas tanah tersebut.

Alex berharap ada pembuktian kepemilikan tanah melalui adu data dengan pemerintah melalui audiensi agar masalah ini bisa diselesaikan tanpa harus melalui pengadilan.

“Kami ingin masalah ini selesai. Kalau pemerintah punya bukti kepemilikan, monggo kita adu data. Kalau memang sah milik pemerintah, silakan. Tapi kalau terbukti milik keluarga saya, ya harus ada penyelesaian, apakah mau diganti atau bagaimana,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 141 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan