Menu

Mode Gelap
Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

Kesehatan · 24 Feb 2025 17:06 WIB

Warga Keluhkan Pelayanan RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Habis Puluhan Juta Kondisi Pasien Kian Parah


					KECEWA: Usman (48), warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengaku kecewa dengan pelayanan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

KECEWA: Usman (48), warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengaku kecewa dengan pelayanan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Pelayanan RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dikeluhkan warga. Keluhan datang dari keluarga Farida (69) warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan.

Anak pertama Farida, Usman (48), menceritakan pengalaman tidak menyenangkan keluarganya saat menjalani perawatan medis di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo itu.

Awalnya, ibunya masuk ke RSUD Waluyo Jati pada 2 Februari lalu menggunakan jalur umum karen tak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Karena selama dua hari tak ada perkembangan berarti, ia kemudian meminta surat rujukan ke rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang atau RSUD dr. Soetomo Surabaya.

“Namun kata (RSUD) Waluyo Jati, baik RSSA Saiful Anwar Malang atau RSUD dr. Soetomo Surabaya, itu kamarnya sama-sama penuh, jadi tidak dibuatkan rujukan,” kata Usman, Senin (24/2/25).

Lantaran tak berhasil mendapatkan rujukan, ibunya tetap dirawat di RSUD Waluyo Jati. Sempat ibunya dirontgen dada dan discan kepala, namun hasilnya tetap tidak memuaskan.

Selama 15 hari ibunya dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, tidak ada perkembangan berarti. Dirinya pun terus meminta agar ibunya segera dirujuk. “Akhirnya saya buat BPJS,’ imbuh Usman.

Ternyata, setelah BPJS Kesehatan dimiliki ibunya, tak berselang lama surat rujukan ke RSSA Anwar Malang diberikan oleh pihak RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Bahkan, ibunya dilarikan ke Saiful Anwar ketika tengah malam. “Tanggal 20 Februari dibawa ke Malang, dan BPJS-nya hanya dihitung dua hari di RSUD Waluyo Jati,” papar dia.

Ia pun merasa kecewa kepada rumah sakit plat merah itu. Sebab, ibunya baru mendapatkan rujukan setelah mempunyai BPJS Kesehatan.

Di sisi lain, ia harus membayar Rp 30 juta lebih atas perawatan ibunya di RSUD Waluyo Jati Kraksaan selama 15 harian lebih.

“Ini bukan tentang uang, tetapi pelayanan, karena RSSA Saiful Anwar Malang bilang tidak ada koordinasi sama sekali terkait kondisi ibu saya sebelumnya, yang bilang kamar penuh itu bohong,” tudingnya.

Ia berharap, RSUD Waluyo Jati Kraksaan berbenah dalam memberikan pelayanan. Sehingga tidak ada pasien lain yang menjadi korban buruknya pelayanan kesehatan di rumah sakit yang notabene beroperasi dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Kondisi ibu saya sekarang darurat di Malang. Pihak RSSA Saiful Anwar bilang ada keterlambatan penanganan sehingga kondisi ibu saya semakin parah,” Usman memungkasi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 813 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan