Pasuruan, – Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi Plaza Gempol setelah melakukan inspeksi langsung ke lokasi, Senin (10/2/2025).
Dalam kunjungan tersebut, sejumlah masalah terkait kebersihan, penerangan, dan keamanan pasar ditemukan, yang dinilai perlu segera ditangani agar dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pedagang.
Ketua Komisi II, Agus Setya Wardhana menyatakan, banyaknya aduan dari masyarakat dan pedagang terkait kondisi pasar ini menjadi dasar bagi pihaknya untuk turun langsung meninjau.
“Banyak keluhan terkait kebersihan, sistem keamanan yang lemah, serta kurangnya fasilitas yang memadai untuk mendukung kenyamanan berjualan,” ujarnya.
Salah satu persoalan utama yang ditemukan adalah pengelolaan sampah yang tidak berjalan efektif. Sampah yang menumpuk di area pasar tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sarang penyakit.
“Kami juga menemukan banyak lampu yang mati, terutama di malam hari, yang membuat suasana pasar semakin gelap dan mengurangi rasa aman,” tambah Agus.
Selain itu, masalah keamanan di Plaza Gempol juga perlu perhatian serius. Para pedagang melaporkan adanya beberapa kejadian pencurian barang dagangan, yang tentunya merugikan mereka. Hal ini membuat para pedagang merasa resah dan tidak nyaman berjualan.
Menyikapi berbagai permasalahan tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam memperbaiki pengelolaan Plaza Gempol.
“Kami minta Disperindag segera melakukan evaluasi dan perbaikan yang menyeluruh,” tegas Agus.
Komisi II memberikan beberapa rekomendasi, antara lain peningkatan pengangkutan sampah secara rutin, perbaikan penerangan, serta penambahan pengamanan di area pasar.
Selain itu, dewan juga menyarankan agar Disperindag melakukan penataan ulang terhadap pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar pasar untuk meningkatkan ketertiban.
Selain masalah kebersihan dan keamanan, Komisi II juga mengingatkan pentingnya optimalisasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Plaza Gempol. Banyak kios yang kosong dan tidak terpakai secara maksimal, yang bisa berpengaruh pada menurunnya pendapatan daerah.
“Dengan adanya perbaikan manajemen, diharapkan Plaza Gempol dapat menjadi pasar yang lebih bersih, aman, dan nyaman, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ungkap Agus. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra