Pasuruan,- Suasana Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso yang berada di wilayah Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, tampak berbeda pada Sabtu (8/2/2024) pagi.
Sungai yang biasanya sepi, kini alirannya dipenuhi aktivitas tim gabungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Winongan, FPRB Kencana, Karang Taruna dan sejumlah kepala desa.
Mereka berkumpul untuk menyusuri sungai, mengidentifikasi titik-titik kritis yang berpotensi menyebabkan banjir di wilayah mereka. Menggunakan perahu karet, tim memulai perjalanan dari Desa Sidepan hingga Desa Winongan Lor.
Camat Winongan, M. Ganis Subintang, menjelaskan bahwa peninjauan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi terkini Sungai Rejoso.
“Kami menemukan sekitar 11 tikungan sungai yang memerlukan pemasangan bronjong atau plengsengan, serta enam tumpukan sampah dan bambu yang menyumbat aliran sungai,” ungkap Ganis.
Ganis berharap ada perhatian lebih dari pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Provinsi Jawa Timur untuk melakukan normalisasi DAS Rejoso, termasuk pemasangan bronjong dan pembangunan plengsengan.
“Jika tidak segera ditangani, banjir akan terus melanda Kecamatan Winongan dan sekitarnya, termasuk Kecamatan Rejoso dan Grati,” papar dia.
Diketahui, Kecamatan Winongan memang sudah sejak lama dikenal sebagai kawasan rawan banjir. Setiap musim hujan tiba, desa seperti Sidepan, Lebak, Prodo, Bandaran, Winongan Kidul dan Winongan Lor selalu terendam banjir.
Kondisi ini tentunya sangat mengganggu aktivitas warga dan menimbulkan kerugian material yang cukup besar. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra