Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Lingkungan · 30 Jan 2025 19:27 WIB

Pj Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Pasuruan, Kajian Geologi Segera Dilakukan


					Pj Gubernur tinjau lokasi pergerakan tanah.
Perbesar

Pj Gubernur tinjau lokasi pergerakan tanah.

Pasuruan, – Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meninjau langsung lokasi pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Dalam kunjungannya, Adhy memastikan bahwa pemerintah akan segera melakukan kajian geologi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi kejadian bencana alam tanah bergerak di sini,” ujar Adhy, Kamis (30/1/2025).

Ia menjelaskan, dari hasil pantauan di lapangan, pola pergerakan tanah tampak terus berlanjut, sehingga warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Kami lihat tadi ada pola pergerakan yang semakin aktif. Masyarakat juga sadar bahwa ini berisiko untuk ditinggali, makanya sementara pengungsian dilakukan di ruangan sekolah,” jelasnya.

Untuk menganalisis lebih lanjut, Pemprov Jatim telah menugaskan Dinas PU Cipta Karya bekerja sama dengan tim geologi dari ITS. Kajian ini akan menentukan apakah retakan tanah bersifat permanen atau masih akan terus berkembang.

“Rekomendasinya kami tunggu, apakah masih layak ditempati atau memang harus ditinggalkan,” tambah Adhy.

Jika hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak lagi aman untuk ditinggali, pemerintah akan menyiapkan opsi relokasi bagi warga terdampak.

“Kalau nanti diputuskan tidak layak huni, alternatifnya adalah relokasi ke lahan yang aman. Rumah akan dibangun sesuai kebutuhan, aturan, dan kemampuan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tegasnya.

Adhy juga menegaskan, saat ini pemerintah daerah fokus memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.

“Dalam kondisi darurat seperti ini, lahan bisa disediakan oleh kabupaten, sementara pembangunan akan menjadi tanggung jawab kami di provinsi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Pasuruan, sejak Selasa (28/1/2025) menyebabkan 47 rumah terdampak, 16 di antaranya rusak parah. Sebanyak 176 warga mengungsi ke SDN 2 Cowek demi keselamatan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 104 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Trending di Nasional