Menu

Mode Gelap
Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

Lingkungan · 30 Jan 2025 19:27 WIB

Pj Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Pasuruan, Kajian Geologi Segera Dilakukan


					Pj Gubernur tinjau lokasi pergerakan tanah.
Perbesar

Pj Gubernur tinjau lokasi pergerakan tanah.

Pasuruan, – Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meninjau langsung lokasi pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Dalam kunjungannya, Adhy memastikan bahwa pemerintah akan segera melakukan kajian geologi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi kejadian bencana alam tanah bergerak di sini,” ujar Adhy, Kamis (30/1/2025).

Ia menjelaskan, dari hasil pantauan di lapangan, pola pergerakan tanah tampak terus berlanjut, sehingga warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Kami lihat tadi ada pola pergerakan yang semakin aktif. Masyarakat juga sadar bahwa ini berisiko untuk ditinggali, makanya sementara pengungsian dilakukan di ruangan sekolah,” jelasnya.

Untuk menganalisis lebih lanjut, Pemprov Jatim telah menugaskan Dinas PU Cipta Karya bekerja sama dengan tim geologi dari ITS. Kajian ini akan menentukan apakah retakan tanah bersifat permanen atau masih akan terus berkembang.

“Rekomendasinya kami tunggu, apakah masih layak ditempati atau memang harus ditinggalkan,” tambah Adhy.

Jika hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak lagi aman untuk ditinggali, pemerintah akan menyiapkan opsi relokasi bagi warga terdampak.

“Kalau nanti diputuskan tidak layak huni, alternatifnya adalah relokasi ke lahan yang aman. Rumah akan dibangun sesuai kebutuhan, aturan, dan kemampuan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tegasnya.

Adhy juga menegaskan, saat ini pemerintah daerah fokus memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.

“Dalam kondisi darurat seperti ini, lahan bisa disediakan oleh kabupaten, sementara pembangunan akan menjadi tanggung jawab kami di provinsi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Pasuruan, sejak Selasa (28/1/2025) menyebabkan 47 rumah terdampak, 16 di antaranya rusak parah. Sebanyak 176 warga mengungsi ke SDN 2 Cowek demi keselamatan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 97 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Trending di Nasional