Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 18 Jan 2025 17:55 WIB

PMK Kembali Merebak, Harga Sapi di Pasar Hewan Wonoasih Anjlok


					SEPI: Pasar Hewan Wonoasih Kota Probolinggo sepi pengunjung akibat kembali merebaknya virus PMK. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

SEPI: Pasar Hewan Wonoasih Kota Probolinggo sepi pengunjung akibat kembali merebaknya virus PMK. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Jawa Timur mulai naik dengan total sapi yang terjangkit mencapai 12 ribu ekor.

Imbas naiknya PMK ini, harga sapi kembali turun, yang diikuti dengan sepinya daya beli. Tak terkecuali di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Di Pasar Hewan Wonoasih, harga sapi anjlok sejak 3 hingga 4 bulan yang lalu. Salah satu penyebabnya yakni meningkatnya jumlah sapi yang terpapar virus PMK.

Rata-rata, harga sapi turun kisaran Rp 2 juta per ekor atau turun hingga 30 persen dari harga sebelumnya. Praktis turunnya harga sapi membuat para pedagang sapi rugi.

“Jadi sapi yang awalnya seharga Rp 10 juta, saat ini jadi Rp 7 juta rupiah. Kondisi ini juga dibarengi dengan pembeli yang sepi, baik pembeli dari Probolinggo atau pembeli dari luar daerah,” ujar penjual sapi di Pasar Hewan Wonoasih, Syarif, Sabtu (18/1/25).

Banyak pedagang yang membawa pulang sapinya karena tidak ada pembeli. Jika pun terjual, harganya sudah tidak seperti saat harga sapi normal.

Selain pembeli, pedagang sapi juga agak berkurang. “Karena pedagang takut tertular PMK jika tetap membawa sapinya ke pasar hewan,” cetus Syarif.

Hal senada disampaikan pedagang sapi lain, Tohari. Ia menyebut, kondisi ini terjadi sejak 4 bulan yang lalu, yang berdampak pada anjloknya harga sapi hingga 30 persen.

“Aduh parah mas, harga sapi saat ini turun. Bahkan, pedagang dan pembeli yang biasanya saat pasaran selalu ramai, sekarang berkurang,” terangnya.

Meski di Kota Probolinggo tidak ada kasus PMK menonjol, namun pengelola Pasar Hewan tetap melakukan penyemprotan ke kendaraan yang hendak masuk ke pasar.

Langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus PMK. Selain itu, pasar hewan tetap dibuka normal seperti biasanya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 203 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan