Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 14 Jan 2025 18:42 WIB

Cek PMK di Pasar Hewan Wonoasih, Pj. Gubernur Jatim Jamin Pasar Hewan Tetap Dibuka


					CEK: Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). 
Perbesar

CEK: Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo, – Meningkatnya kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Jawa Timur menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali j. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.

Untuk mencegah penyebaran virus yang menyerang hewan ternak itu, Adhy mengecek kondisi hewan di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo, Selasa siang (14/1/25).

Setibanya di Pasar Hewan Wonoasih, Adhy bersama sejumlah kepala OPD Provinsi Jatim melihat proses penyemprotan disinfektan ke kendaraan, pengangkut sapi yang akan masuk ke pasar hewan.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya PMK ke sapi-sapi yang di jual di Pasar Hewan Wonoasih. Apalagi, sapi-sapi yang di jual berasal dari berbagai daerah, tidak hanya dari area Probolinggo.

Selanjutnya, rombongan Pj. Gubernur Jawa Timur, masuk ke dalam pasar dan melihat sapi-sapi yang diperjualbelikan. Adhy juga berinteraksi dengan penjual sapi terkait harga.

“Jadi kedatangan saya ini untuk melihat langsung kondisi Pasar Hewan Wonoasih. Kemudian dari kesepakatan dengan pedagang, kami tidak akan menutup pasar berkaitan dengan perekonomian, namun wajib diberlakukan SOP kesehatan,” ujar Adhy.

SOP kesehatan yang wajib diterapkan yakni penyemprotan disinfektan, kemudian sapi yang terjangkit PKM atau penyakit lain terlebih dahulu diobati, setelah sehat baru bisa dibawa ke pasar hewan.

Adhy mengungkapkan, di Jawa Timur sejak 1 Desember 2024, hingga 13 Januari 2025, terdapat 12.917 ekor sapi yang terjangkit PMK.

Dari jumlah tersebut, 65 persen sapi dalam penyembuhan dan 26 persen sembuh. Adapun 689 ekor sapi dinyatakan mati.

Kasus PMK terbanyak terdapat di Kabupaten Jember, yang diketahui memiliki populasi sapi terbanyak di Jawa Timur.

“Di Kota Probolinggo, kondisinya bagus. Dengan kehadiran kami, mudah-mudahan, baik peternak dan pedagang sapi peduli akan hal tersebut,” imbuhnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan