Menu

Mode Gelap
Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

Sosial · 7 Jan 2025 21:19 WIB

Nestapa Rudi Hartono, 2 Tahun Terbaring Sakit di Gubuk Sempit


					MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Hidup di tengah kota tak membuat Rudi Hartono (45) bahagia. Sebaliknya, kehidupan pria yang tinggal di Jl. Wijaya Kusuma, Gang 08, RT/008 RW/001, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu memprihatinkan.

Sejak 2 tahun terakhir atau sejak sakit parah, Rudi tinggal di gubuk kecil yang berukuran sekitar 1,5×2,5 meter. Tak hanya sempit, gubuk berdinding tripleks itu juga pengap.

Sebelum sakit, Rudi Hartono setiap hari bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari. Bahkan, Rudi juga tidur di gubuk yang berada di dalam area TPA.

Lantaran sakit tak kunjung parah, ia kemudian dibawa oleh kakaknya, Sholeh, dan adiknya Witomi, tinggal di gubuk yang ditinggalinya sekarang.

Derita Rudi bertambah setelah adiknya, Witomi, mengalami depresi yang membuatnya tidak bisa merawat Rudi. Sementara Sholeh yang bekerja sebagai pemulung, juga harus bekerja meski dengan penghasilan yang pas-pasan.

“Kalau saya hitung, sakit yang saya derita sekitar 2 tahun lebih. Saya berharap bisa sembuh dan bisa tinggal di tempat yang layak,” kata Rudi saat ditemui di gubuknya, Selasa (6/1/25).

Kondisi mengenaskan Rudi Hartono, baru diketahui warga beberapa waktu lalu. Saat itu, salah satu tetangganya, Uut, masuk ke gubuk dan melihat kondisi rudi.

Saat itu, selain sakit Rudi ternyata juga jarang makan. Sebab untuk makan, ia hanya mengandalkan hasil jerih payah kakaknya Sholeh sebagai pemulung.

Setelah Uut datang melihat kondisi Rudi, para tetangga mulai banyak mengulurkan bantuan. Baik berupa beras, makanan, hingga uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, Senin (7/1/25), pemerintah kelurahan, puskesmas, dan instansi terkait mendatangi gubuk Rudi untuk memberi bantuan.

Menurut Ketua RT/008, Suharyanto, bantuan yang diberikan instansi pemerintahan berupa pemeriksaan kesehatan dan bantuan makanan.

“Alhamdulillah, kemarin kelurahan, puskesmas, dan instansi lainnya sudah datang untuk memberi bantuan serta pengobatan kepada Rudi,” tuturnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 122 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal

7 Mei 2025 - 17:40 WIB

Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan

7 Mei 2025 - 15:36 WIB

893 Warga Kab. Probolinggo Bakal Berangkat Haji Tahun ini, Terbanyak dari Pulau Gili

5 Mei 2025 - 19:43 WIB

Baru 60 Persen Desa di Pasuruan Patuhi Laporan Digital, Kejaksaan Ingatkan Pentingnya Transparansi

5 Mei 2025 - 19:30 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Trending di Sosial