Menu

Mode Gelap
Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

Ekonomi · 6 Jan 2025 20:00 WIB

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg


					MAHAL: Pedagang cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo, Suliana, sedang merapikan cabai rawit jualannya. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

MAHAL: Pedagang cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo, Suliana, sedang merapikan cabai rawit jualannya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Harga cabai rawit di Pasar Baru Kota Probolinggo, Senin (6/01/25) pagi, mencapai Rp80 ribu per kilogram (Kg). Tingginya harga cabai dikeluhkan pedagang karena daya beli masyarakat juga turun.

Harga cabai rawit ini sejak 3 hari yang lalu sempat menyentuh Rp100 ribu/kg. Hari ini turun menjadi Rp90 ribu/kg, namun kisaran harganya dinilai masih terbilang tinggi.

Pedagang awalnya memprediksi, naiknya harga cabai rawit terjadi karena hendak memasuki tahun baru. Tetapi saat momentum tahun baru lewat, harganya masih tinggi.

“Saat libur natal, harga cabai ini biasanya Rp50 ribu/kg. Tiba-tiba setelah tahun baru, harganya langsung naik ke Rp100 ribu/kg,” katanya salah satu pedagang Pasar Baru, Suliana.

Menurut Suliana, naiknya harga cabai ini karena permintaan diluar daerah tinggi. Alhasil, hasil panen cabai dari petani di Probolinggo kebanyakan dibeli oleh pembeli luar kota.

Terlebih, saat musim penghujan, banyak petani yang mengalihkan tanamannya dari cabai rawit ke jagung, karena takut tanamannya rusak efek cuaca yang kurang bersahabat.

“Naiknya harga cabai ini berpengaruh ke pembelian cabai oleh masyarakat. Pembeli biasanya beli 1 kilogram, kini hanya beli setengahnya saja,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Tatik. Ia menyebut naiknya harga cabai rawit juga dipengaruhi karena pasokan dari petani sudah mulai terbatas.

“Akibat harga yang mahal, masyarakat yang beli juga mengurangi pembeliannya, jadi juga berdampak pada penjual dan pembeli,” paparnya.

Meski demikian, para pedagang tak berani memprediksi harga cabai kedepannya.tetap naik atau turun, “Tidak tahu, penentu harganya juga dari petani,” imbuhnya.

Selain cabai rawit, cabai besar merah juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya Rp30 ribu/kg saat ini melesat jadi Rp60 ribu/kg.

Tak ketinggalan, buah tomat juga naik harga. Jika sebelumnya Rp8 ribu/kg, saat ini harga komoditas sambal ini telah mencapai Rp15 ribu/kg. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi