Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Regional · 5 Jan 2025 18:53 WIB

Satu Tahun, 120 Bencana Landa Wilayah Kab. Probolinggo


					BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).
Perbesar

BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).

Probolinggo,- Sepanjang Tahun 2024, sebanyak 120 peristiwa bencana melanda wilayah Kabupaten Probolinggo. Jumlah itu, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada Tahun 2023, jumlah bencana yang terjadi mencapai 91 peristiwa. Artinya, ada lonjakan 29 bencana selama satu tahun terakhir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dari 120 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang 2024, yang terbanyak adalah musibah kebakaran.

Jenis kebakaran yang terjadi variatif, mulai dari kebakaran hutan, lahan, hingga rumah. Jumlahnya mencapai 39 insiden.

Kemudian, cuaca ekstrim dan angin kencang mengakibatkan 27 bencana. Disusul musibah banjir dan genangan yang jumlahnya 25 peristiwa.

Selanjutnya, terdapat 17 insiden tanah longsor, 6 gelombang ekstrem dan abrasi, serta kecelakaan dan kekeringan masing-masing satu kejadian.

Zubaidullah menyebut, potensi terjadinya bencana di Kabupaten Probolinggo hampir merata di semua kecamatan. Mulai wilayah yang berada di dataran tinggi maupun wilayah dataran rendah.

“Pada prinsipnya semua wilayah kami waspadai sebab memiliki potensi bencana yang sama. Hanya saja jenis bencananya yang berbeda,” kata Zubaidullah, Minggu (5/1/25).

Ia melanjutkan, gejala dan fenomena alam memang bisa diprediksi. Namun lebih dari itu, perlu ada mitigasi sehingga bencana yang terjadi tidak menyebabkan dampak parah.

“Kami sudah berupaya melakukan percepatan dan koordinasi dalam penanganan bencana. Namun, masyarakat tetap memiliki peran penting untuk mengantisipasi sekaligus melakukan mitigasi bencana,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Trending di Regional