Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 30 Des 2024 18:16 WIB

Warga Tengger Gelar Ritual Megeng, Akses Wisata Bromo Ditutup


					DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Warga umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual Megeng atau Wulan Kapitu yang mulai dilaksanakan, Minggu (29/12/24).

Untuk menjaga kekhusyukan umat yang sedang ritual, wisata Gunung Bromo via Kabupaten Probolinggo ditutup mulai Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura.

Ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu Suku Tengger di 4 Kabupaten tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Secara umum, pelaksanaan ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini mirip Hari Raya Nyepi, yang rutin digelar umat Hindu Tengger.

Selama sehari, umat Hindu Suku Tengger tidal boleh beraktifitas, tidak boleh keluar rumah, tidal boleh bekerja, dan tidak boleh menyalakan cahaya termasuk api.

Untuk menjaga kekhusyuan umat Hindu, dilakukan penutupan akses menuju Bromo di Desa Wonokerto yang dimulai sejak Minggu (29/12/24) pukul 17.00 WIB.

“Kami bersama Jogoboyo, TNI – Polri, instansi terkait, dan umat islam melakukan penjagaan dan penghalauan di lokasi batas akhir akses menuju Bromo dari wisatawan yang hendak ke Bromo yang dimulai sejak Minggu sore kemarin,” kata Kepala Desa Wonokerto, Heri Dri Hartono.

Hingga Senin Siang (30/12/24), puluhan wisatawan baik lokal hingga wisatawan mancanegara telah dihalau untuk naik ke gunung Bromo.

Bahkan sempat ada wisatawan asal Cina yang ngotot ingin tetap naik meskipun sudah dilarang. Setelah mendapat penjelasan, akhirnya wisatawan asal Cina akhirnya putar balik.

Penutupan akses wisata Bromo ini akan kembali dibuka pada Senin sore (30/12/24) pukul 17.00, dan direncanakan akses wisata Bromo akan kembali ditutup Senin (27/01/25) hingga Selasa (28/01/25).

“Dengan kejadian masih banyaknya wisatawan yang belum mengetahui, pada penutupan pada bulan Januari 2025 kita akan memasang himbauan dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Cina,” imbuh Heri.

Seorang wisatawan asal Depok, Jawa Barat, Diana mengaku antara kecewa dan tidak saat tahu bahwa akses menuju Bromo. Namun karena penutupan berkenaan dengan ritual, akhirnya ia memaklumi.

“Kami sekeluarga memang tidak tahu bahwa Bromo ditutup karena ada ritual, karena berkenaan dengan waktu, rencananya hari ini kami akan pulang dan tidak jadi ke Bromo,” cetus dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 74 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan