Menu

Mode Gelap
Refleksi Kemerdekaan, Ketua DPRD Lumajang Ajak Generasi Muda Lumajang Teladani Para Pahlawan Pengendara Motor di Pasuruan Tabrak Mobil Damkar, 2 Remaja Luka-luka Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai Peduli Kemanusiaan, Komunitas Pecinta Kereta Api Sosialisasi Bahaya Terobos Perlintasan Sebidang Ada Festival Si Tepat di Kabupaten Probolinggo, Ada Pojok Rekrutmen hingga Bazar Kertas dari Pelepah Pisang di Lumajang Tembus Pasar Jakarta

Wisata · 24 Des 2024 20:36 WIB

Tiket Masuk Bromo Dinilai Terlalu Mahal, Menhut Beri Jawaban Begini


					Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, saat hadiri upacara HUT Polisi Hutan di Lautan Pasir Bromo. (Foto: Hafiz Rozani) Perbesar

Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, saat hadiri upacara HUT Polisi Hutan di Lautan Pasir Bromo. (Foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Harga tiket masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo, dikeluhkan wisatawan. Bahkan, para pelaku wisata juga mengeluh karena lonjakan harga tiket berimbas pada sepinya kunjungan wisata.

Sekedar informasi, tarif tiket Bromo mengalami perubahan signifikan per 30 Oktober 2024. Wisatawan lokal nusantara dari Rp 29.000 naik menjadi Rp 54.000 di hari kerja.

Sedangkan untuk hari libur, Rp 34.000 naik menjadi Rp 79.000. Wisatawan mancanegara, Rp 255.000 per orang, berlaku untuk hari kerja dan hari libur.

Tarif tiket masuk ini dinilai terlalu mahal meski sudah termasuk asuransi senilai Rp 4.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp 5.000 untuk wisatawan mancanegara.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menyebut, kenaikkan harga tiket tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang diterbitkan sebelum ia menjadi Menteri Kehutanan RI.

Oleh karena itu, ia akan mempelajari lagi terkait kenaikan tiket. Namun ia memastikan, uang tiket yang dibayarkan pengunjung tidak masuk ke negara melainkan digunakan untuk kepentingan lain.

“Uang tiket tersebut kembali digunakan untuk menjaga kelestarian kawasan Bromo. Ini merupakan bagian partisipasi publik untuk turut menjaga kawasan wisata,” kata Raja usai menghadiri Upacara HUT Polisi Kehutanan ke-58 di lautan pasir Gunung Bromo, Selasa (24/12/24).

Disamping itu, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) juga memastikan bahwa pembayaran tiket masuk ke seluruh taman nasional, termasuk wisata Bromo, dilakukan cashless atau non-tunai.

“Jadi pembayaran tiket masuk tidak lagi menggunakan tiket bonggol. Cashless itu sudah diterapkan di tiga tempat yakni Taman Nasional Bunaken, Ranu Kumbolo, dan tiket masuk Bromo pintu Jemplang,” paparnya.

Pembayaran secara cashless ini, menurut Raja, bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa Kementerian Kehutanan melakukan ini secara akuntabel dan transparan. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 318 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan