Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 24 Des 2024 08:17 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter


					ERUPSI: Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, Selasa (24/12/24) dini hari. (Foto: Asmadi) Perbesar

ERUPSI: Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, Selasa (24/12/24) dini hari. (Foto: Asmadi)

Lumajang,- Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi pada Selasa (24/12/24) dini hari, dengan letusan setinggi 900 meter diatas puncak.

“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 00.09 WIB,” kata Sigit pengamat Pos Pantau Gunung Semeru.

Berdasarkan laporan dari Pos Pantau, abu vulkanik terlihat berwarna abu-abu mengarah ke barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 120 detik.

Sedangkan laporan pengamatan kegempaan selama 24 jam, Senin (23/12), tercatat aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh gempa letusan atau erupsi sebanyak 55 kali dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 64-160 detik.

Kemudian juga satu kali guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 125 detik, sembilan kali gempa embusan dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 40-82 detik.

Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami tiga kali harmonik dengan amplitudo 5-12 mm, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 20 mm, dan enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6-36 mm.

Sigit menegaskan, hingga saat ini status  Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.

“Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi),” imbaunya.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” imbuh Sigit.

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohamad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 97 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan