Lumajang,- Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang, Djoko Heri mengatakan, pembangunan DAM Gambiran hingga pekan ini telah mencapai 84,01 persen.
Meski demikian, realisasi fisik proyek pengadaan air bagi tiga desa, yakni Desa Boreng, Blukon, dan Rogotrunan di Kecamatan Lumajang itu, masih berada di angka 75,22 persen.
“Hal ini menunjukkan adanya keterlambatan sebesar 8,78 persen dari target awal,” kata Djoko saat dikonfirmasi, Minggu (8/12/24).
Djoko menambahkan, keterlambatan pembangunan proyek DAM Gambiran dikarenakan kondisi cuaca, seperti hujan yang tidak menentu.
“Namun, kami terus berupaya melakukan percepatan agar proyek ini selesai sesuai jadwal kontrak pada 31 Desember 2024,” paparnya.
Meski menghadapi tantangan cuaca dan kondisi alam, tim proyek bersama Dinas PUSDA Provinsi Jawa Timur optimis dapat menyelesaikan pembangunan tepat waktu.
“Hingga kini, pihak proyek terus berkoordinasi untuk mengatasi kendala yang muncul di lapangan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan,” jelasnya.
Pembangunan DAM Gambiran merupakan bagian penting dari upaya revitalisasi irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian di Lumajang.
“Setelah DAM ini selesai, diharapkan aliran air kembali normal sehingga para petani di tiga wilayah terdampak dapat mengelola lahan mereka dengan lebih optimal,” ungkapnya.
Pembangunan DAM Gambiran ini dilakukan guna mengatasi dampak kekeringan yang selama ini dirasakan petani di Desa Boreng, Blukon, dan Kelurahan Rogotrunan.
“Setelah mengalami kerusakan akibat jebolnya DAM, ketiga wilayah tersebut mengalami gangguan irigasi yang menghambat produktivitas pertanian,” tutupnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra