Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Politik · 21 Nov 2024 18:30 WIB

Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU


					Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto Perbesar

Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto

Pasuruan, – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan telah mengajukan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pasuruan untuk memberhentikan dua  Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang diduga melanggar aturan. Kedua pejabat PPS tersebut adalah Imam Muchlisin dari PPS Desa Sebani, Kecamatan Pandaan, dan Mujib Ridwan dari PPS Desa Tebas, Kecamatan Gondang Wetan.

Rekomendasi ini dikeluarkan berdasarkan hasil temuan pelanggaran administrasi pemilu yang terungkap dalam Rapat Pleno Bawaslu pada 20 November 2024. Imam dan Mujib diketahui terlibat dalam pemberian dukungan kepada calon Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada 29 Juni 2024.

Pada saat itu, keduanya menjabat sebagai Korcam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) sekaligus menjabat Sekretariat PPS di desa masing-masing.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto, menegaskan pentingnya tindakan tegas terkait pelanggaran ini.

 “Rekomendasi ini harus segera ditindaklanjuti oleh KPU sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Arie juga menambahkan, rekomendasi tersebut merupakan lanjutan dari surat yang telah dikirimkan Bawaslu ke KPU pada 11 September 2024 terkait dugaan pelanggaran etik oleh penyelenggara Pemilu. Karena belum ada keputusan yang jelas dari KPU, Bawaslu memutuskan untuk memberikan rekomendasi pemecatan.

“Setelah melakukan penelusuran dan kajian, kami menemukan bahwa keterlibatan penyelenggara Pemilu dalam dukungan politik berpotensi menimbulkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip Pemilu yang harus berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil,” tegas Arie. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Tingkat Partisipasi Tinggi, KPU Kota Probolinggo Terbitkan 2 Buku Riset Pilkada

29 April 2025 - 20:14 WIB

KPU Probolinggo Belum Kembalikan Silpa Hibah Pilkada Serentak 2024, Nilainya Miliaran

24 Februari 2025 - 20:10 WIB

KPU Tetapkan Amin-Ina sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo Terpilih

6 Februari 2025 - 20:56 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, KPU Kabupaten Probolinggo Janji Kembalikan

27 Januari 2025 - 16:40 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, DPRD Desak KPU Kab. Probolinggo Segera Kembalikan

27 Januari 2025 - 10:32 WIB

Rakor di Banyuwangi Diwarnai Musik DJ, KPU Kab. Probolinggo Beri Penjelasan Begini

21 Januari 2025 - 18:31 WIB

Cap Jempol Darah Tandai Dukungan PDI Perjuangan Kota Probolinggo untuk Megawati

19 Januari 2025 - 18:33 WIB

Paslon Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika Tak Hadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Bupati Lumajang

10 Januari 2025 - 06:27 WIB

Trending di Politik