Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Ekonomi · 1 Nov 2024 22:17 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan


					RESAH: Petani Cabai, Hasan Prasojo, sedang mengecek tanaman cabainya yang berada di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

RESAH: Petani Cabai, Hasan Prasojo, sedang mengecek tanaman cabainya yang berada di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Para petani cabai di Kota Probolinggo saat ini tengah gundah. Pasalnya, harga cabai turun drastis sehingga hasil jual komoditas dapur itu tidak mampu menutupi biaya tanam.

Turunnya harga cabai, baik cabai besar dan kecil, mulai dirasakan petani sejak sebulan terakhir. Cabai besar saat ini harganya Rp6 ribu/kg, sedangkan cabai kecil Rp16 ribu/kg.

Dengan harga tersebut, serta melihat hasil panen yang mencapai 500 gram untuk satu pohon, maka kerugian petani untuk satu pohon bisa sampai Rp10 ribu.

Padahal normalnya, harga sekitar Rp20 ribu hingga Rp40 ribu/kg. Baik untuk cabai besar maupun cabai kecil.

“Turunnya harga cabai ini dikarenakan banyak petani yang menanam cabai. Sehingga memasuki bulan Oktober dan November, stok cabai melimpah,” ujar petani cabai di Kecamatan Kademangan, Hasan Prasojo, Jum’at (01/11/2024).

Hasan mengungkapkan, pada musim panen ke-3 atau panen musim kemarau kedua, cuacanya terlalu panas. Hal itu juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan cabai.

Terbukti, 1 tanaman cabai yang biasanya sekali panen bisa mencapai 1 kg, kini hanya 500 gram saja. Kondisi ini juga diperburuk dengan daya beli masyarakat yang justru turun sehingga stok cabai tidak terserap maksimal.

Dengan turunnya harga cabai dan stok yang melimpah, Hasan berharap, cabai hasil panen petani dapat diserap oleh pemerintah atau perusahaan yang bergerak di bidang produksi sambal.

“Harapannya, pemerintah atau perusahaan dapat membeli cabai petani yang saat ini stoknya melimpah sehingga petani dapat terus menanam cabai kedepan,” imbuhnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Trending di Ekonomi