Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Lingkungan · 27 Okt 2024 13:54 WIB

Jatim dan Bali Tanpa Hujan Selama 2 Bulan, BMKG Tetapkan Status Awas Kekeringan Meteorologis


					Ilustrasi kondisi panas ekstrim. Perbesar

Ilustrasi kondisi panas ekstrim.

Probolinggo,- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, saat ini terdapat 25 daerah yang tersebar di 7 provinsi mengalami tidak ada hujan lebih dari dua bulan.

Dilantik dari akun Instagram @infobmkg, hal itu berdasarkan monitoring awal musim dan deret hari tanpa hujan (HTH) yang dimutakhirkan pada 20 Oktober 2024.

Daerah kurang hujan dengan kategori ekstrem panjang sampai dengan pertengahan Oktober 2024 yakni berada di wilayah-wilayah berikut:

1. Jawa Timur: Kota Probolinggo (179 hari), Pasuruan (178 hari), Situbondo (178 hari), Banyuwangi (177 hari), Probolinggo (177 hari), Blitar (176 hari), Bondowoso (128 hari), Pamekasan (127 hari), Sampang (118 hari), Bangkalan (110 hari).

2. Nusa Tenggara Barat (NTB): Lombok Timur (134 hari), Bima (82 hari), Dompu (80 hari), Kota Bima (80 hari), Lombok Barat (80 hari), Sumbawa (80 hari).

3. Nusa Tenggara Timur (NTT): Sumba Barat Daya (109 hari), Alor (84 hari), Belu (83 hari), Sumba Barat (82 hari).

4. Jawa Barat: Kab. Subang (106 hari).

5. Maluku: Kep. Tanimbar (82 hari).

6. Bali: Karangasem (79 hari), Buleleng (78 hari).

7. Sulsel: Jeneponto (76 hari).

Dalam Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Oktober 2024, BMKG memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis pada klasifikasi awas di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dan Bali.

Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.

Adapun hingga mendekati akhir Oktober 2024 ini, baru 27 persen dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim hujan.

Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Sebagian Banten.

Kemudian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Musim hujan juga terjadi di sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua. (*)

 


Editor:  Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 154 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Lingkungan