Menu

Mode Gelap
Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

Ekonomi · 12 Okt 2024 14:44 WIB

Arang Briket Lumajang Diekspor ke Turki


					Pengelolaan batok kelapa menjadi arang briket. (Foto : Asmadi) Perbesar

Pengelolaan batok kelapa menjadi arang briket. (Foto : Asmadi)

Lumajang, – Batok atau tempurung kelapa sering kali dianggap sampah oleh kebanyakan orang. Biasanya, setelah diambil daging kelapanya, batoknya langsung dibuang

Berbeda dengan Muhammad Nur Hasan, warga Desa/Kecamatan Gucilait, Kabupaten Lumajang, menyulap batok kelapa menjadi arang.

Produk arang dari batok kelapa itu diproduksi sesuai dengan kebutuhan dan menjadi salah satu produk ekspor ke luar negeri.

“Kebetulan di Gucialit limbah tempurung kelapa melimpah ruah, tidak ada yang memanfaatkan, saya kumpulkan, saya cari manfaatnya, akhirnya terpikir membuat arang briket,” katanya, Sabtu (12/10/2024).

Nur Hasan menjelaskan, produk arang briket yang ia produksi berawal dari banyaknya limbah batok atau tempurung kelapa yang tidak dimanfaatkan. Ia akhirnya terpikir mengolahnya menjadi briket arang dengan cara manual.

Usaha yang ia geluti dalam satu tahun terakhir berbuah manis. Ia kini mendapatkan pembeli produknya tersebut dengan jumlah 20 hingga 30 ton per dua bulan untuk diekspor ke Turki.

“Saya promosikan kok alhamdulillah ketemu buyer dari Turki, dia minat dan datang ke saya akhirnya produk saya kirim ke negara mereka dan mereka cocok, alhamdulillah permintaan sekarang melebihi dua kontainer atau sekitar 36 ton,” ungkapnya.

Sementara, untuk pengolahan batok kelapa menjadi arang dilakukan dengan cara pembakaran  di dalam drum.

Kemudian, tempurung kelapa dibakar. Setelah itu, tempurung kelapa yang belum dibakar dimasukkan lagi setahap demi setahap ke dalam drum.

Hal itu terus-menerus dilakukan sampai drum penuh dengan tempurung kelapa. Setelah penuh, drum ditutup dan seluruh batok kelapa di dalam drum mengalami proses pembakaran.

“Lambat laun, tempurung kelapa akan menjadi arang. Setelah dipisahkan dengan sampah-sampah hasil pembakaran itu, arang tempurung kelapa akan menjadi bahan baku produk arang inovatif yang akan diekspor ke pasar dunia,” jelasnya.

Kata dia, arang briket kini makin menjadi pilihan utama banyak orang dibandingkan arang konvensional.

“Kelebihan arang ini dari berbagai aspek baik ramah lingkungan, tahan lama, hasil pembakaran lebih bersih, penggunaan mudah dan praktis untuk aktivitas outdoor,” ungkapnya.

Jadi tidak heran arang jenis ini memiliki permintaan tinggi dari negara tetangga. Arang briket juga semakin populer penggunaannya di dunia kuliner.

“Semoga usaha ini semakin berkembang sehingga bisa mengajak masyarakat, pemuda sekitar yang pengangguran bisa bekerja dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Trending di Ekonomi