Menu

Mode Gelap
Sebanyak 2.296 KPPS Dilantik, KPU Tekankan Kejujuran dan Integritas Aksi Pencuri Beras di Banjarsawah Terekam CCTV Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka Mujibul Choir Terpilih Aklamasi Jadi Ketua PWI Lumajang Periode 2024-2027 Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024 MUDAH Unggul dalam Survei LSI Denny JA, Elektabilitas Tembus 49,9 Persen, Rubih 22,3 Persen

Lingkungan · 6 Okt 2024 18:15 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Luncurkan Awan Panas hingga 600 Meter


					Saat Gunung Semeru Erupsi dan meluncurkan awan panas hingga 600 meter di atas puncak. Perbesar

Saat Gunung Semeru Erupsi dan meluncurkan awan panas hingga 600 meter di atas puncak.

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi pada Minggu (6/10/24) pagi. Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Liswanto, erupsi terjadi pada pukul 07.34 WIB.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 6 Oktober 2024, pukul 07:34 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 4.276 m di atas permukaan laut), ” tulis Liswanto dalam laporannya.

Dalam laporan tertulisnya, Liswanto menyampaikan, semburan abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” katanya.

Liswanto juga menyebutkan, hingga saat ini, status Gunung Semeru berada di level ll (waspada).

Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level II ini, masyarakat diimbau agar selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh petugas pos pantau Gunung Semeru.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, erupsi yang terjadi di pagi hari itu masih terbilang normal.

“Erupsi yang terjadi pada pagi tadi masih normal, dan tidak ada dampak sama sekali. Aktivitas di lereng Gunung Semeru pun masih normal,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Di samping itu, warga tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KAI Daop 9 Jember Dukung Efisiensi Penggunaan BBM Subsidi

6 November 2024 - 16:32 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak

4 November 2024 - 13:43 WIB

Tingkatkan Keselamatan, 9 Pos Perlintasan KA Baru Dibangun di Probolinggo

2 November 2024 - 18:14 WIB

Antisipasi Banjir, Warga Dringu Probolinggo Mulai Pasang Pembatas di Depan Rumah

31 Oktober 2024 - 17:54 WIB

Terjadi 5 Kali Kecelakaan Selama 10 Bulan, Perlintasan Liar di Lemah Kembar Probolinggo Ditutup

30 Oktober 2024 - 18:05 WIB

Dua Pos KA Dibangun, Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember

28 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Pulihkan Ekosistem, Gunung Arjuno-Welirang Tutup Sementara Mulai 1 November

27 Oktober 2024 - 16:34 WIB

Jatim dan Bali Tanpa Hujan Selama 2 Bulan, BMKG Tetapkan Status Awas Kekeringan Meteorologis

27 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Pengguna Makin Membludak, Sepeda Listrik Dilarang Dikendarai di Jalan Raya

26 Oktober 2024 - 16:48 WIB

Trending di Lingkungan