Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Lingkungan · 26 Sep 2024 11:37 WIB

Meski Turun Hujan, BPBD Lumajang Masih Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan


					BPBD Lumajang saat melakukan droping air bersih di sejumlah desa. Perbesar

BPBD Lumajang saat melakukan droping air bersih di sejumlah desa.

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang belum mencabut siaga kekeringan, meski beberapa hari ini sudah turun hujan.

Kalaksa BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, hujan yang terjadi beberapa hari terakhir sifatnya masih ringan dan sementara. Untuk itu, dirinya tetap mempertahankan siaga darurat kekeringan di kawasan lereng Gunung Semeru ini.

“Untuk saat ini masih belum memasuki musim hujan, jadi untuk status siaga darurat kekeringan itu masih bertahan,” kata Patria, Kamis (26/9/24).

Di samping itu, terdapat 20 wilayah di Kabupaten Lumajang mengalami kekeringan. Bahkan, 20 wilayah tersebut hingga saat ini masih membutuhkan droping air bersih untuk keperluan sehari-hari.

“Masih ada 20 wilayah yang hingga saat ini masih kekeringan. Jadi, meskipun telah turun hujan, tidak berpengaruh,” katanya.

Berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), disebutkan musim hujan akan tiba pada akhir tahun, yakni November – Desember.

“Saat ini masih belum masuk musim hujan. Karena itu kami tetap siaga untuk mengatasi dampak bencana kekeringan,” jelasnya.

Sedangkan untuk droping air bersih, ia masih melakukan evaluasi lebih lanjut jika sudah memasuki musim hujan. Sebab, jika sudah memasuki musim hujan, dan air bersih mencukupi kebutuhan warga, maka pada saat itu pula droping air bersih dihentikan.

“Kalau nanti ternyata sudah masuk musim penghujan, kemudian debit air di lingkungan bisa dipergunakan kembali, kami akan evaluasi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 74 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Lingkungan