Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Peristiwa · 3 Sep 2024 13:21 WIB

Pegunungan Argopuro Probolinggo Terbakar, Pendakian Ditutup


					TERBAKAR: Kepulan asap membumbung tinggi di lokasi Kebakaran Hutan di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. (foto: BPBD for PANTURA7.com)
Perbesar

TERBAKAR: Kepulan asap membumbung tinggi di lokasi Kebakaran Hutan di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. (foto: BPBD for PANTURA7.com)

Probolinggo,- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di pegunungan Argopuro, Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Selasa (3/9/24), sekitar pukul 7.15 WIB.

“Tepatnya, lokasi kebakaran ini berada di bawah Rawa Embik,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif.

Ia menjelaskan, titik api pertama kali diketahui dari aplikasi SiPongi+, yakni sebuah system pemantau kebakaran lahan dan hutan.

Berdasarkan aplikasi tersebut, titik api pertama kali terpantau pada Senin (2/9/2024) sekitar pukul 21.14 WIB.

“Penyebabnya masih belum kami ketahui, termasuk juga luas yang terbakar masih belum kami ketahui, petugas masih melakukan tindakan,” ucap dia.

Terpantau dari sejumlah desa di daerah pegunungan, akibat kebakaran tersebut asap kebarakan dapat terlihat dengan jelas membumbung tinggi.

Bahkan, dari Kota Kraksaan, pada Selasa siang pegunungan Argopuro sekitar lokasi, belum bisa terlihat lantaran tertutup asap.

“Jadi yang terbakar itu adalah Hutan Cemara, semak-semak, dan ilalang,” imbuh Oemar.

Akibat dari kebakaran ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk melakukan penanganan, termasuk menutup akses pendakian.

Sebab, lanjut Oemar, Rawa Embik merupakan salah satu spot yang paling diminati pendaki untuk mendirikan tenda dan bermalam.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Situbondo dan Bondowoso, termasuk juga dengan KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam, red) Resort Bremi,” tutup dia. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 217 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Ada Temuan Ranjau Paku di Lautan Pasir Bromo, Kenai Jip dan Motor

9 Juni 2025 - 18:07 WIB

Korban Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Purwodadi Bertambah, Total Tiga Meninggal Dunia

9 Juni 2025 - 15:48 WIB

Kecelakaan Maut di Kejayan, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk Tangki

8 Juni 2025 - 13:35 WIB

Trending di Peristiwa