Menu

Mode Gelap
Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

Lingkungan · 24 Agu 2024 14:32 WIB

Sesar Aktif Ditemukan di Wilayah Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Tenang


					RAWAN GEMPA: Garis sesar aktif (merah) yang membentang di Kecamatan Lekok hingga Nguling, Kabupaten Pasuruan. (foto: rilis BMKG). Perbesar

RAWAN GEMPA: Garis sesar aktif (merah) yang membentang di Kecamatan Lekok hingga Nguling, Kabupaten Pasuruan. (foto: rilis BMKG).

Pasuruan,-  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) temukan sesar aktif yang membentang di wilayah Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Temuan ini berpotensi terjadinya gempa bumi di kawasan tersebut. Meski demikian, warga diimbau agar tetap tenang dan tidak resah berlebihan.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes, Suwarto, menjelaskan bahwa informasi mengenai temuan tersebut sudah lama diumumkan kepada publik.

“Ini sebenarnya sudah disampaikan dari tahun 2017,” ungkap Suwarto saat dikonfirmasi, Sabtu (24/8/24) siang.

Sesar yang melintasi Kecamatan Lekok dan Nguling ini memiliki panjang sekitar 18 kilometer dan arah barat-timur.

Patahan ini menunjukkan pergerakan sesar turun (normal) dengan kecepatan sekitar 0,2 mm per tahun.

“Studi paleoseismologi yang dilakukan oleh Marliyani dan timnya pada tahun 2015 juga menunjukkan adanya aktivitas pergerakan pada sesar ini,” ujar Suwarto.

Skenario Peta Guncangan yang dihasilkan dari sumber gempa bumi Sesar Pasuruan memperkirakan bahwa gempa dengan magnitudo maksimum 6,0 M, yang dapat menghasilkan intensitas guncangan maksimum VI MMI.

Getaran dengan intensitas ini akan dirasakan oleh semua penduduk, menyebabkan masyarakat terkejut dan lari keluar rumah, serta berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan.

Menanggapi potensi gempa ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengimbau masyarakat agar tetap tenang, terutama bagi warga di Kecamatan Lekok dan Nguling.

“Meskipun ada potensi gempa, masyarakat kami imbau agar tidak panik. BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut,” tegas Sugeng.

BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, seperti sosialisasi tanda-tanda gempa dan prosedur evakuasi yang aman.

Selain itu, simulasi evakuasi secara berkala juga dilakukan. Sugeng juga menekankan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang tidak benar terkait fenomena ini.

“Ikuti arahan dari pemerintah daerah dan petugas terkait untuk keselamatan bersama,” pesan Sugeng. (*)

 

 


Editor: Mohamad S

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 445 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan