Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 11 Agu 2024 20:07 WIB

Siaga! Kabupaten Probolinggo Mulai Masuk Darurat Kekeringan


					KRISIS AIR BERSIH: Pendistribusian air bersih oleh BPBD Kabupaten Probolinggo ke kawasan terdampak kekeringan. (foto: Dok). Perbesar

KRISIS AIR BERSIH: Pendistribusian air bersih oleh BPBD Kabupaten Probolinggo ke kawasan terdampak kekeringan. (foto: Dok).

Probolinggo,- Sejak awal Agustus lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat sudah ada 27 kabupaten/kota yang masuk dalam daerah darurat kekeringan.

Bahkan, 27 daerah tersebut sudah mengeluarkan surat darurat kekeringan imbas musim kemarau.

Salah satu daerah darurat kekeringan itu, adalah Kabupaten Probolinggo. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif.

“Kabupaten Probolinggo sudah masuk dan menetapkan siaga darurat kekeringan,” kata Oemar, Minggu (11/8/2024).

Lebih dari itu, Oemar menyebut, beberapa kecamatan saat ini sudah mendapatkan perhatian khusus akibat kekeringan yang terjadi.

BPBD mencatat, ada sembilan kecamatan yang saat ini intens dipantau yakni, Tongas, Lumbang, Kuripan, Wonomerto, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Tiris, dan Bantaran.

“Selain sembilan kecamatan ini, kami tetap bersiaga kekeringan untuk kecamatan-kecamatan lain,” ujarnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya telah rutink droping air bersih ke daerah-daerah kekeringan. Selain itu, sejumlah alat penampung air seperti tandon dan jeriken juga sudah didistribusikan ke daerah terdampak.

Ia juga mengingatkan, potensi kekeringan ini masih bisa terjadi di 15 kecamatan lainnya di Kabupaten Probolinggo.

Pasalnya, sejauh ini masih belum ada tanda-tanda pancaroba untuk memasuki musim hujan.

“Berdasarkan edaran BMKG, bahwa puncak kemarau akan terjadi di bulan Juli dan Agustus ini,” ucapnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Nuri Maulida


 

Artikel ini telah dibaca 77 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan