Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 11 Agu 2024 20:07 WIB

Siaga! Kabupaten Probolinggo Mulai Masuk Darurat Kekeringan


					KRISIS AIR BERSIH: Pendistribusian air bersih oleh BPBD Kabupaten Probolinggo ke kawasan terdampak kekeringan. (foto: Dok). Perbesar

KRISIS AIR BERSIH: Pendistribusian air bersih oleh BPBD Kabupaten Probolinggo ke kawasan terdampak kekeringan. (foto: Dok).

Probolinggo,- Sejak awal Agustus lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat sudah ada 27 kabupaten/kota yang masuk dalam daerah darurat kekeringan.

Bahkan, 27 daerah tersebut sudah mengeluarkan surat darurat kekeringan imbas musim kemarau.

Salah satu daerah darurat kekeringan itu, adalah Kabupaten Probolinggo. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif.

“Kabupaten Probolinggo sudah masuk dan menetapkan siaga darurat kekeringan,” kata Oemar, Minggu (11/8/2024).

Lebih dari itu, Oemar menyebut, beberapa kecamatan saat ini sudah mendapatkan perhatian khusus akibat kekeringan yang terjadi.

BPBD mencatat, ada sembilan kecamatan yang saat ini intens dipantau yakni, Tongas, Lumbang, Kuripan, Wonomerto, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Tiris, dan Bantaran.

“Selain sembilan kecamatan ini, kami tetap bersiaga kekeringan untuk kecamatan-kecamatan lain,” ujarnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya telah rutink droping air bersih ke daerah-daerah kekeringan. Selain itu, sejumlah alat penampung air seperti tandon dan jeriken juga sudah didistribusikan ke daerah terdampak.

Ia juga mengingatkan, potensi kekeringan ini masih bisa terjadi di 15 kecamatan lainnya di Kabupaten Probolinggo.

Pasalnya, sejauh ini masih belum ada tanda-tanda pancaroba untuk memasuki musim hujan.

“Berdasarkan edaran BMKG, bahwa puncak kemarau akan terjadi di bulan Juli dan Agustus ini,” ucapnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Nuri Maulida


 

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan