Menu

Mode Gelap
Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’ Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

Budaya · 7 Jul 2024 10:54 WIB

Padukan Motif Modern-Klasik, Griya Larasati jadi Jujugan Pecinta Batik


					KREATIF: Mujiono, pembuat batik dan pemilik Griya Larasari menunjukkan salah satu batik karyanya. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Mujiono, pembuat batik dan pemilik Griya Larasari menunjukkan salah satu batik karyanya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Seiring berkembangnya zaman, desain hingga teknik membatik juga terus berkembang. Seperti batik produksi Griya Batik di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Di rumahnya yang juga disulap sebagai galeri batiknya, Mujiono (63) warga Jalan Serma Abdurrahman, Kelurahan Wiroborang, memproduksi batiknya.

Sama seperti pembuatan batik-batik umumnya, terlebih dahulu sketsa batik dibuat istri Mujiono, Elly Yuniar pada kain yang akan dibatik.

Kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan sketsa lilin menggunakan teknik canting.

Yang berbeda dengan batik pada umumnya, yakni desain gambar batik yang dibuat oleh Mujiono.

Produksi batik Mujiono hasil dari kombinasi desain dan gambar batik moderen dengan latar batik klasik.

“Jadi saya menggabungkan gambar batik moderen seperti burung Phoenix hingga Geisha atau perempuan Jepang. Saya kombinasikan dengan lataran klasik pada bagian belakang gambar tersebut,” ujar Mujiono, Sabtu (6/7/24).

Tak hanya itu, yang menjadi pembeda lain yakni proses pewarnaan. Mujiono menggunakan pewarna alami yakni, daun atau empon-empon yang direbus.

Daun atau empon-empon tersebut akan mengeluarkan warna alami yang digunakan untuk pewarna batik.

Pewarnaan batik kreasinya ini tak hanya dilakukan sekali. Tetapi dilakukan hingga tiga kali sehingga warnanya akan muncul.

Untuk membuat satu desain batik dibutuhkan waktu satu bulan. Ini karena lamanya proses pewarnaan yang dilakukan secara alami.

“Alhamdulillah, batik kreasi yang saya buat sudah dapat diterima oleh masyarakat, bahkan setelah batik motif burung Phoenix menyabet juara tiga dalam lomba batik Adikarya Wastra Nusantara, batik yang saya produksi makin dikenal,” beber Mujiono.

MEMBATIK: Mujiono tengah serius membatik di Griya Larasati miliknya. (foto: Hafiz Rozani).

Hal lain yang membuat batik produksi Griya batik Larasati ini eksklusif, Mujiono hanya membuat satu batik untuk satu desain saja.

Selain itu, Mujiono juga membuat batik tayeng atau karat, di mana kain yang telah dibatik kemudian dikombinasikan dengan karat dari besi, sehingga motif batik menjadi unik.

Kreasi batik lainnya juga padukan dengan bordir, di mana garis sketsa batik dibordir, sehingga motif atau gambar batik semakin muncul.

“Tak hanya pembeli asal Indonesia saja, batik produksi saya juga sudah dibeli konsumen dari luar negeri dengan rata-rata pembeli dari Singapura,”beber dia

Penasaran dengan batik buatan Mujiono? Datang saja ke Griya Batik Larasati, di Jalan Serma Abdurrahman, Kota Probolinggo. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 208 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro

27 Juni 2025 - 19:02 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi

27 Juni 2025 - 13:26 WIB

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Trending di Budaya