Menu

Mode Gelap
Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

Ekonomi · 14 Jun 2024 14:37 WIB

Jelang Panen, Jagung dan Padi di Lumajang Rusak Diserang Tikus


					DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi). Perbesar

DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Bukannya untung, jelang musim panen para petani di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang malah buntung.

Hal ini terjadi setelah jagung dan padi yang sudah menguning, rusak terserang hama tikus. Hewan pengerat ini merusak puluhan hektar tanaman jagung dan padi milik petani di lereng gunung Semeru ini.

Hama tikus memakan jagung siap panen di beberapa area hingga tersisa tongkolnya saja. Tidak ada biji tersisa yang bisa dipanen petani.

Para petani mengaku tidak kuasa membasmi tikus-tikus yang makin berdatangan. Berbagai cara sudah dilakukan, mulai menabur obat hingga memasang jebakan.

Namun upaya itu sejauh ini tidak membuahkan hasil. Bahkan serangan hama tikus semakin ganas dan tambah brutal.

Salah satu petani jagung di Desa Kloposawit, Tomi menyampaikan, beberapa cara sudah dilakukan untuk mengusir hama tikus. Namun upayanya belum berhasil.

“Sudah tiga kali tanam gagal panen semua, upaya untuk memberantas tikus sudah dilakukan namun tetap masih banyak bahkan tambah berutal,” kata Tomi, Jumat (14/6/24).

Akibat fenomena ini, imbuh Tomi, dirinya mengalami kerugian puluhan juta rupiah per hekaternya. Jika dihitung mulai biaya pengelolaan lahan hingga nyaris panen, biaya tanam jagung cukup tinggi.

Bukan hanya lahan miliknya saja yang diserang hama tikus, menurut Tomi, jagung dan padi milik petani lainnya juga rusak diserang hama tikus.

“Kalau rugi jelas. Sekarang ya tinggal memanfaatkan sisa serangan hama tikus saja, itupun nantinya akan dibuat untuk pakan ternak sapi,” cetusnya kesal.

Hal senada disampaikan oleh petani lainnya di Desa Kloposawit, Tarmidi. Menurutnya, padi miliknya sudah beberapa kali tanam mengalami gagal panen, karena diserang hama tikus.

“Kalau sudah gini jelas rugi. Terus kami sebagai petani harus mengadu ke siapa, ke pemerintah? Pemerintah saja tidak menghiraukan nasib petaninya,” tanyanya sebal. (*)

 


Editor: Mohammad S
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 138 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi