Probolinggo,- Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem terkait suhu panas di atas rata-rata pada musim haji tahun ini.
Tak hanya itu, Pusat Meteorologi Nasional menyebut, suhu maksimum di Arab Saudi pada tahun ini bisa tembus 44 derajat Celsius.
Kondisi ini pun dibenarkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto yang melaksanakan haji tahun ini. Ia menyebut, saat ini cuaca di Mekkah memang cukup panas.
“Cuaca panas, belum lagi dengan jutaan jemaah yang ingin thawaf atau pun berjamaah yang berdesak-desakan. Sehingga mudah merasa capek, rasa kepanasan, termasuk tenggorokan terasa kering,” kata Ugas, Kamis (6/6/24).
Menurut Ugas, kondisi ini membuat kesehatan sejumlah jemaah terganggu. Alhasil, Kementerian Agama mengeluarkan imbauan bagi jemaah agar mengurangi aktivitas di luar hotel demi menjaga kesehatan.
“Banyak yang flu, batuk, dan pilek. Dan sudah ada imbauan untuk menjaga kesehatan agar pada puncak haji nanti tetap sehat, karena di situ membutuhkan kesehatan fisik dan juga mental,” ucapnya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Taufieq mengatakan, saat ini memang banyak jemaah yang flu, batuk, dan pilek.
Sehingga dengan kondisi itu, pihaknya lalu menginstruksikan kepada petugas kloter agar menyarankan para jemaah untuk memperbanyak minum air putih.
“Minimal membawa payung atau topi jika ingin keluar hotel,” ungkap Taufieq.
Ia melanjutkan, dengan kondisi ini, ia berharap jemaah tidak perlu terlalu panik, pasalnya petugas kloter termasuk kesehatan selalu siap memberi layanan kesehatan.
“Kondisinya masih bisa diatasi oleh petugas. Jadi tidak ada yang sampai masuk rumah sakit,” ucapnya.
Sebagai informasi, tahun ini jemaah haji dari Kabupaten Probolinggo berjumlah 910 orang. Sebanyak 365 jemaah berangkat via Kloter 33, lalu Kloter 34 terdiri dari 366 jemaah dan Kloter 35 dengan 179 jemaah. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim