Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Berita Pantura · 5 Jun 2024 18:05 WIB

Satu Penambang Korban Longsor Ditemukan, 2 Masih Misterius


					PENCARIAN: Proses pencarian 3 pekerja yang hilang tertimbun longsor di kawasan penambangan pasir Desa Pronojiwo, Lumajang.  (foto: Asmadi). Perbesar

PENCARIAN: Proses pencarian 3 pekerja yang hilang tertimbun longsor di kawasan penambangan pasir Desa Pronojiwo, Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Salah satu korban longsor di kawasan tambang pasir di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, ditemukan, Rabu (5/6/24). Korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Korban terindentifikasi atas nama Dwi Suprapto (35), asal RT/36 RW/13 Dusun Supit, Desa Pronojiwo. Korban ditemukan sekitar pukul 13.35 WIB.

 

Kapolsek Pronojiwo AKP Wahono Puji Santoso membenarkan jika satu korban yang tertimbun material tanah longsor sudah ditemukan.

 

“Kemarin Kusnadi ditemukan, sekarang Dwi Suprapto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Wahono.

 

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya bersama BPBD, Tagana, Satpol PP, TNI-Polri dan segenap relawan, masih terus mencari 2 orang penambang yang masih belum ditemukan.

 

“Yang ditemukan sudah dua orang, yakni Kusnadi dan Dwi Suprapto. Tinggal dua orang lagi yang belum ditemukan yakni Rohim dan Junaidi,” pungkas dia.

 

Diberitakan sebelumnya, Tebing di kawasan penambangan pasir Kalibening, Dusun Sumpit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, mengalami longsor, Selasa (4/6/24). Akibatnya 4 orang dan 2 truk pasir penambang pasir tertimbun material lingsor.

 

Longsor di kawasan lereng Gunung Semeru itu diduga terjadi akibat kontruksi tanah di tebing setinggi 60, sudah labil pasca diguyur hujan selama 2 hari berturut-turut. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa