Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Ekonomi · 4 Jun 2024 21:05 WIB

Jelang Idul Adha, Lalu Lintas Hewan Ternak di Kota Probolinggo diawasi.


					SEHAT: Suasana Pasar Hewan Lumajang, yang kian ramai. (foto: dok). Perbesar

SEHAT: Suasana Pasar Hewan Lumajang, yang kian ramai. (foto: dok).

Probolinggo,- Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjulan hewan ternak baik sapi maupun kambing meningkat di Kota Probolinggo.²

Untuk mengantisipasi penjualan hewan ternak yang terpapar penyakit, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo memperkerat pengawasan.

Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, pengawasan terhadap hewan ternak dilakukan tidak hanya oleh DPKPP.

Pengawasan hewan ternak khususnya di Pasar Hewan Wonoasih. juga dilakukan secara terpadu oleh DPKPP, TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub.

“Pengawasan terpadu ini juga dilakukan menjelang Idul Adha. Di mana banyak hewan ternak yang masuk dan dijual di pasar hewan,” ujarnya.

Aries mengungkapkan, pengawasan juga dilakukan dengan dilakukan sosialisasi kepada pedagang agar tak membawa hewan ternaknya dalam hal ini sapi yang sakit masuk ke area pasar, karena berpotensi menular ke sapi yang lain.

Selain itu, untuk hewan ternak yang hendak dilalulintaskan ke daerah lain namun masih dalam satu provinsi, wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV), atau kantor di daerah yang berwenang.

Sementara hewan ternak yang dilalulintaskan antar provinsi terlebih dahulu harus melalui aplikasi, atau mengantongi surat izin dari daerah asal.

“Untuk kasus PKM dan LSD di Kota Probolinggo masih ada namun cenderung turun. Kami upayakan penanganan via pengobatan dan vaksinasi oleh tim keswan dan medik veteriner serta dibarengi sosialisasi ke peternak dan pedagang,” kata Aries. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi