Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Kesehatan · 26 Mei 2024 18:08 WIB

Waspada! Enam Warga Lumajang Meninggal Pasca Terjangkit Demam Berdarah


					Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Lumajang,- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lumajang, menunjukkan tren peningkatan tahun ini. Dari Januari hingga Mei 2024, sebanyak 440 orang terjangkit, 6 diantaranya meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Lumajang dr. Marshal Trihandono mengatakan, tren kasus DBD di Kabupaten Lumajang pada Januari 2024 sejatinya hanya 81 kasus.

“Jumlah itu naik pada Februari dengan 125 kasus. Pada Maret kasus DBD kembali naik dengan 128 pasien. Kasus DBD mulai menunjukkan penurunan pada April dengan 89 kasus. Tren penurunan terus berlanjut pada Mei hanya 17 kasus sampai tanggal 22 Mei 20249,” kata Marshal, Minggu (26/5/24).

Marshal menjelaskan, 6 orang yang meninggal pasca terjangkit DBD, sejatinya harus belum melalui pemeriksaan serologi. Tujuannya, agar penyebab kematian bisa dipastikan.

“Apalagi, korban meninggal dunia dengan gejala DBD ini terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga tidak sempat dilakukan pemeriksaan menyeluruh,” ungkapnya.

Marshal mengimbau kepada masyarakat untuk saling bahu-membahu melakukan Perantasan Sarang Nyamuk (PSN).dengan menerapkan 3M plus dalam kehidupansehari-hari.

“3M plus yang dimaksud yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berisiko menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti,” imbaunya.

Selain itu, masyarakat diminta menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender. Kemudian memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menggunakan obat anti-nyamuk.

“PSN ini yang harus digalakkan di masyarakat untuk mempersempit peluang berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan