Menu

Mode Gelap
Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember Polantas Kejar Terduga Pelaku Curanmor, Diamankan Setelah Motor Ditabrak Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental Toko Emas di Pasirian Lumajang Dibobol Dua Wanita, Kalung 15 Gram Raib Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida

Religi & Pesantren · 23 Mei 2024 16:41 WIB

Jelang Puncak Perayaan Waisak, Jemaat Klenteng Tri Dharma Mandikan Patung Budha


					BERSIH-BERSIH: Salah satu jemaat klenteng Tri Dharma Kota Probolinggo sedang memandikan patung Budha. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

BERSIH-BERSIH: Salah satu jemaat klenteng Tri Dharma Kota Probolinggo sedang memandikan patung Budha. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo, Menjelang perayaan Hari Raya Waisak yang digelar Kamis malam (23/5/24) Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo menggelar upacara memandikan patung Budha kecil.

Ritual memandikan Budha ini rutin digelar tiap tahun dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Waisak.

Ritual memandikan pantung Budha kecil digelar sejak Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB. Patung Budha kecil yang diletakkan di halaman luar bangunan Klenteng dicuci dan disiram dengan air kembang.

Menyiram patung Budha ini juga sebagai simbol membersihkan kotoran batin dalam diri masing-masing, serta memberi ketenangan hati dan pikiran di setiap jemaat Klenteng Tri Dharma yang juga turut menyiram patung Budha.

Pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga, Ervan Sudjianto mengatakan, pada perayaan Waisak nanti sekitar pukul 19.00 WIB akan ada sembahyang bersama.

Pada tahun 2568 BE, tahun 2024 detik-detik Waisak jatuh pada pukul 20.52 WIB maka pukul 20.30 WIB akan ada pembacaan Parita Suci.

“Nantinya bersamaan dengan pembacaan Parita Suci dan saat detik-detik perayaan Waisak seluruh umat dalam keadaan meditasi atau hening,” ujar Ervan.

Sementara salah satu jemaat Klenteng Tri Dharma, Sandra mengatakan, makna menyiram patung Budha ini memberikan ketenangan hati, pikiran, kedamaian seperti air mengalir.

“Selain hal tersebut, perayaan Waisak ini terlebih dalam hidup keberagaman dan kerukunan umat agama,” cetusnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Haliza

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember

30 September 2025 - 21:07 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan