Menu

Mode Gelap
Tak Anti Kritik, Gus Haris – Ra Fahmi Buka Dialog Forum Publik, Ribuan Jamaah Curhat Akar Rumput Desak DPP PDI-P Berikan Rekomendasi Pilkada Probolinggo ke Cakada yang Diterima Masyarakat Pecah Kongsi dengan Cak Thoriq di Pilkada Lumajang, Bunda Indah Beberkan Alasannya Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, Wisatawan Dilarang Berkemah di Bromo

Pemerintahan · 22 Mei 2024 19:37 WIB

BPBD Lumajang Gencarkan Sosialisasi Mitigasi Bencana ke Lingkungan Sekolah


					SOSIALISASI: Anggota BPBD Lumajang saat sosialisasi mitigasi kebencanaan di TK Muslimat NU 02, di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

SOSIALISASI: Anggota BPBD Lumajang saat sosialisasi mitigasi kebencanaan di TK Muslimat NU 02, di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menggencarkan sosialisasi mitigasi bencana kepada anak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan kepada guru dan pelajar.

Kali ini, BPBD Lumajang menyasar ke TK Muslimat NU 02, di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Selasa (21/5/24). Sosialisasi tersebut mengambil tema Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini (Beli Nasi).

 

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya melibatkan 130 anak TK untuk mengikuti kegiatan sosialisasi mitigasi bencana.

“Kami berikan materi soal mitigasi bencana bagi siswa TK Muslimat NU 02. Sebelum memulai materi, kami mengenalkan berbagai alat kebencanaan seperti motor trail, chainsaw, perahu lipat, LCR, mobil ranger, alat berat loader, dan lainnya,” kata Patria, Rabu (22/5/24),

Usai mengenalkan beberapa alat kebencanaan, pihaknya memaparkan pentingnya pengenalan simbol-simbol kebencanaan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul di gedung-gedung, termasuk sekolah.

“Simbol-simbol ini harus diperkenalkan kepada anak-anak agar mereka mengetahui langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi,” imbuh Patria.

Selain teori, anak-anak juga diajak berdiskusi tentang efek gempa bumi dan cara menghindari bahaya melalui film kartun edukatif.

“Dalam cuplikan video kartun, anak-anak diajarkan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, seperti berlindung di bawah meja dan segera keluar rumah ke tempat yang aman setelah gempa mereda,” tuturnya.

Anak-anak juga diperkenalkan dengan berbagai petugas kebencanaan seperti Tim SAR, TRC PB, TNI/Polri, untuk memastikan mereka tahu siapa yang bisa membantu saat bencana terjadi.

“Pengenalan ini penting agar anak-anak tahu petugas mana yang dapat membantu mereka saat bencana,” sebut Patria.

Tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk menguji rencana kontijensi dan melihat kesiapsiagaan anak-anak dalam menghadapi bencana saat berada di sekolah.

“Pembekalan ini penting agar jika terjadi bencana, anak-anak tahu apa yang harus dilakukan sehingga risiko korban luka maupun jiwa dapat diminimalisir,” ia memungkasi. (*)

 

 

Editor: MohamadS

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wow! Tujuh Ribuan Warga Kota Pasuruan Masih Menganggur

24 Juli 2024 - 19:55 WIB

Ngebut! Pemkab Lumajang Percepat Pembangunan Infrastruktur di Desa Wisata

24 Juli 2024 - 15:16 WIB

Nego ke BPK Mentok, Guru Honorer di Lumajang Terancam Kewajiban Kembalikan Uang Tunjangan

23 Juli 2024 - 13:39 WIB

Jelang HUT RI, Pemkab Lumajang Buka Pemusatan Diklat Paskibraka

22 Juli 2024 - 13:54 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan