Menu

Mode Gelap
Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Bikin Heboh! Bus Karyawan di Kota Probolinggo Terobos Palang Pintu Perlintasan KA Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

Peristiwa · 20 Mei 2024 18:30 WIB

Kerap Longsor, Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup Sejak Pagi hingga Sore


					LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi). Perbesar

LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Suwarno mengimbau agar masyarakat Lumajang dan Kabupaten Malang, tidak melewati jalur Piket Nol, yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabuapaten Lumajang.

“Jalur Piket Nol yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang saat ini sedang ditutup, karena ada proyek pelebaran jalan,” kata Suwarno, Senin (20/5/24).

Sejak ada pelebaran jalan, jelas Suwarno, eskafator yang mengeruk sebagian jalur piket nol, kerap mengakibatkan longsor. Maka dari itu, penutupan jalan dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.

“Jadi siang hari saat pekerjaan pelebaran jalan dilakukan kita tutup dari jam 8 sampai jam 5 sore, selebihnya warga boleh melintas. Kalau masih jam kerja, warga yang melintas diimbau untuk melewati jalur Curah Kobokan atau jalur utara, yakni melewati jalur Probolinggo,” paparnya.

Sementara, masyarakat Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari, untuk sementara waktu bisa melewati jalur Curah Kobokan atau Tol Cikali. Namun, untuk melewati jalur tersebut, warga diimbau agar senantiasa berhati-hati.

Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar hujan Gunung Semeru. Jika hujan turun di kawasan jalur Curah Kobokan, warga yang hendak melintas diminta tidak melanjutkan perjalanan melewati jalur Curah Kobokan.

“Sebab, saat hujan turun, jalurnya rawan dilintasi aliran lahar. Lewat Curah Kobokan sebenarnya bisa, tapi mesti hati-hati dan jalur ini tidak bisa dilewati sewaktu-waktu, jadi kami rekomendasikan untuk lewat Probolinggo,” cetus Suwarno. (*)

 

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

14 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas

13 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

13 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet

12 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Kecelakaan Beruntun di Pandaan, Dua Pengemudi Alami Luka

11 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Usai Nobar Bola, Warga Bondowoso Jadi Korban Pengeroyokan di Mangli Jember

9 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo

8 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

8 Oktober 2025 - 03:59 WIB

BNPB Rilis Data Akhir Korban Ponpes Al-Khoziny: 67 Tewas, 104 Selamat

7 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Trending di Peristiwa