Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Pemerintahan · 27 Apr 2024 22:27 WIB

Lelang Proyek di Pemkot Pasuruan Tuai Kritik, Massa Ancam Turun Jalan


					DIKRITIK: Kebijakan Pemkot Pasuruan terkait lelang proyek tengah jadi sorotan karena dinilai sarat pesanan. (foto: istimewa). Perbesar

DIKRITIK: Kebijakan Pemkot Pasuruan terkait lelang proyek tengah jadi sorotan karena dinilai sarat pesanan. (foto: istimewa).

Pasuruan,- Kebijakan proses lelang di Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan tengah menjadi sorotan publik. Hal ini terkait dengan adanya dugaan yang pengarahan ke penggunaan bahan tertentu dalam pengerjaan proyek di kota setempat.

Penasehat Lembaga Advokasi Masyarakat Hijau Lintas Wilayah (Mahali), Rusman Ariansyah mengungkapkan, dugaan ini muncul setelah ia melihat dokumen spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi di Kota Pasuruan.

Contoh pada paket pengadaan pemeliharaan berkala Jl.KH Wahid Hasyim. Dalam dokumen tersebut, tercantum nama merek semen pada material umum.

Tak hanya itu, pada spesifikasi bahan drainase, aspal, dan pekerjaan lainnya, juga disebutkan nama merek dan perseroan terbatas (PT) tertentu. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu praktik kolusi dalam proses lelang.

“Dokumen ini saya download di LPSE. Pengalaman saya, di daerah lain tidak ada dokumen lelang yang merekomendasikan merek tertentu, hanya Kota Pasuruan ini saya temukan,” ujar Rusman kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024)

Rusman juga menyoroti proyek pembangunan payung Madinah di depan Masjid Jami’ Al Anwar Kota Pasuruan. Ia mempertanyakan manfaat proyek milyaran rupiah tersebut bagi warga kota, mengingat pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor luar daerah.

“Saya ingin uang itu berputar di Kota Pasuruan sendiri, tidak keluar ke daerah lain. Sebenarnya untuk membuat payung seperti itu, warga Kelurahan Mayangan sangat mampu,” tegasnya.

Dugaan kolusi semakin kuat dengan sistem pelelangan pembangunan payung Madinah yang dinilai tidak wajar. Rusman menduga adanya pengaturan agar CV luar daerah yang berafiliasi dengan dinas di Kota Pasuruan memenangkan tender.

Rusman mengaku telah menyampaikan proses lelang ini kepada Wali Kta Pasuruan, Saifullah Yusuf. Namun, Saifullah Yusuf mengaku tidak mengetahui kondisi lelang seperti itu.

“Gus Ipul ini tidak tahu proyek dan tidak mau menyentuh proyek. Kemudian saya juga ditanya dan saya beritahu,” ungkap Rusman.

Dengan proses lelang seperti itu, Rusman berharap Pemkot Pasuruan, terutama Walikota, bisa membenahi sistem dan membina bawahan serta konsultasi ke pusat untuk memastikan boleh tidaknya mencantumkan merek dalam dokumen lelang.

Namun menurutnya sesuai peraturan pemerintah, mencantumkan merek tertentu dalam proses lelang tidak diperbolehkan.

“Gus Ipul harus konsultasi kepada internal Pemkot dan eksternal Pemkot terutama LKPP. Kalau itu tidak dilakukan, kami akan mengadukan ke Kejagung dan Mabes Polri melalu LBH kami,” ancamnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Advokasi Masyarakat Hijau Lintas Wilayah (Mahali), Muhammad Ali, menyebut situasi ini sebagai ‘virus’ yang telah berjalan dan harus segera dihentikan.

Jika Wali Kota Pasuruan tidak merespon dengan serius, Mahali siap melakukan aksi protes besar-besaran, termasuk menutup jalan pantura.

“Ini bukan tuduhan, melainkan virus yang sudah berjalan. Kalau perlu, massa kami akan turun jalan untuk memperingatkan sekaligus mengambil sikap tegas terhadap persoalan ini,” cetus Ali sesumbar. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 160 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Tipiring Tidak Memberikan Efek Jera, Perda Miras di Probolinggo Bakal Direvisi

24 April 2025 - 19:48 WIB

Blusukan ke SD Rusak, Bupati Pasuruan Minta Diperbaiki Segera

24 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan