Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Budaya · 22 Mar 2024 18:35 WIB

Seru! Santri Bani Rancang Main Sepakbola Api untuk Meriahkan Ramadhan


					SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, santri Ponpes Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo bermain sepakbola api.

Olahraga ekstrim yang dilakukan pada Kamis malam (22/3/2024) itu, juga sebagai tradisi di ponpes, yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Seperti sepakbola pada umumnya, sepakbola api ini mempertandingkan dua tim, dengan masing-masing tim berisi empat santri.

Layaknya pertandingan resmi, sebelum bertanding, para pemain menjalani pemanasan.

Tak lupa, para pemain mendapat instruksi terkait teknik pertandingan, hingga waktu pertandingan. Untuk waktu pertandingan 2 x 5 menit.

Sebelum sepakbola api dimulai, Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah membaca doa di hadapan para pemain.

Doa untuk memohon agar selama pertandingan tidak ada kendala serta para peserta diberi kekuatan saat menendang bola api.

“Sepakbola api ini merupakan tradisi di Ponpes Bani Rancang untuk mengisi bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dilakukan setelah salat tarawih dan tadarus,” ujar Agus.

Sepakbola api ini semakin meriah dengan adanya dukungan puluhan santriwati di pinggir lapangan. Bahkan tak hanya bersorak mendukung timnya masing-masing, para santriwati ini juga membawa bendera, serta sesekali bernyanyi.

Hingga 2 x 5 menit pertandingan, skornya 1-0. Namun, bukan skor kemenangan yang dicari pada tradisi sepakbola api ini. Utamanya, mempererat silahturahmi antar-santri selama bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah hingga pertandingan berakhir para pemain tidak ada yang terluka, atau kulit kakinya terbakar. Sepakbola api ini dilakukan juga untuk melestarikan tradisi pesantren terdahulu di Indonesia,” Agus menambahkan.

Santri yang juga pemain sepakbola api, M. Faris Nur Hidayat mengaku, selama bermain sepakbola api, saat menendang bola kakinya tidak terasa panas, malah seperti menendang bola plastik.

“Sepakbola api ini tradisi di Ponpes Bani Rancang yang dilaksanakan setelah tarawih dan tadarus. Ahamdulillah tim saya tadi memenangkan pertandingan dengan skor 1-0,” tutur Faris. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Trending di Budaya