Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 29 Nov 2023 20:29 WIB

Jumlah Petani Garam di Probolinggo Terus Merosot, Kini Tersisa 339 Orang


					SPEKULATIF: Memproduksi garam dinilai sangat spekulatif sehingga ditinggal oleh petani di Kabupaten Probolinggo. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

SPEKULATIF: Memproduksi garam dinilai sangat spekulatif sehingga ditinggal oleh petani di Kabupaten Probolinggo. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo terus mengevaluasi produksi garam di wilayahnya. Hal itu bertujuan untuk mengejar target produksi yang mencapai 12 ribu ton.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Diskan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiyono mengatakan, sejauh ini tersisa 339 petani garam yang masih eksis memproduksi garam.

Jumlah ini berkurang dari jumlah sebelumnya yang hampir mencapai 400 orang. Merosotnya jumlah petani otomatis juga berdampak terhadap produksi garam.

Ia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebkan jumlah petani garam menurun. Sejumlah petani ada yang menganggap bisnis garam masih kurang menjanjikan.

Ada juga yang memutuskan tidak lagi melakukan produksi garam karena anomali cuaca, yang membuat penghasilan dari mata pencaharian tradisional ini jadi tidak menentu.

“Memproduksi garam erat hubungannya dengan harga. Kalau harganya tinggi, banyak yang akan memproduksi. Tapi, jika harganya murah, justru enggan memproduksi,” kata Hari, Rabu (29/11/23).

Ia menjelaskan, hingga saat ini para petani garam masih mengandalkan sinar matahari untuk pengkristalan. Sehingga, produksi akan banyak saat cuaca panas.

Sedangkan, saat kondisi cuaca tidak baik, maka proses kristalisasi akan sulit dilakukan. “Saat panas, petani garam akan berlomba-lomba produksi karena pengkristalannya mudah,” ujarnya.

Dari 339 petani garam yang ada, total luas lahan yang dikelola mencapai 238,71 hektare. Luasan lahan tersebut tersebar di sejumlah lokasi, seperti di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton.

Lalu di Desa Asembagus, Kalibuntu, Kebonagung, Sidopekso, dan Kelurahan Patokan di Kecamatan Kraksaan; Desa Sukokerto dan Penambangan, Kecamatan Pajarakan; dan Desa Pajurangan, Pesisir, dan Klaseman, Kecamatan Gending.

“Salah satu faktor berkurangnya jumlah petani garan ini karena ada yang menggunakan lahannya untuk budidaya ikan karena dinilai lebih menguntungkan,” sampainya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi