Menu

Mode Gelap
Ribuan Tenaga Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK, Anggota DPRD Kota Probolinggo ini Beri Solusi Begini Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada Eks Gedung Banger Telecenter Bakal jadi Kantor Bersama FKUB, MUI dan BAZNAS Kota Probolinggo Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan

Ekonomi · 13 Nov 2023 18:06 WIB

Harga Garam Turun, Petani Probolinggo Kambinghitamkan Garam Madura


					MURAH: Suparyono, petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, sedang bersiap panen garam. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

MURAH: Suparyono, petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, sedang bersiap panen garam. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Musim kemarau yang masih berlangsung, sangat mendukung produksi garam di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dalam sepekan, berton-ton garam dapat dipanen.

“Satu petak dengan ukuran 12×50 itu biasanya dapat enam ton, sekarang bisa sembilan ton dalam seminggu,” kata Suparyono, petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Senin (13/11/23).

Namun dengan produksi garam yang melimpah, garam justru mengalami penurunan harga. Dalam periode yang sama dengan tahun lalu, harga garam saat ini terbilang cukup anjlok.

“Tahun lalu itu sampai Rp 5 ribu per kilonya. Sekarang hanya Rp 1.200,” ujar mengeluh.

Bukan hanya perbandingan dengan tahun sebelumnya, dengan bulan lalu harga garam juga turun. Oktober lalu, harga garam masih menyentuh angka Rp 1.500 per kilogramnya.

Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat harga garam terus turun, salah satunya produksi yang meningkat karena tidak adanya hambatan hujan.

Namun, lebih dari itu, faktor utama menurutnya ialah adanya ekspansi penjualan garam Madura ke Jawa.

“Jadi yang ngerusak harga itu garam Madura, coba di Suramadu itu dikenakan retribusi kan enak attau kalau tidak ada retribusi, kami berharap Jembatan Suramadu itu roboh,” ucapnya seraya berkelakar.

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiyono menjelaskan, saat ini memang merupakan puncak produksi garam. Dalam beberapa waktu terakhir, terdapat tambahan 2.932,9 ton garam.

“Targetnya tahun ini 12 ribu ton, dengan tambahan itu total produksi sudah sampai akhir September lalu mencapai 8.470,71 ton,” katanya.

Sementara terkait harga, menurutnya Rp 1.200 per kilogram sudah terbilang bagus. Sebab, Harga Pokok Produksi (HPP) garam berkisar Rp 350-400 per kilogramnya.

“Sudah bagus harganya, kalau terlalu tinggi, nanti akan berdampak ke keluhan konsumen seperti ibu-ibu untuk kebutuhan dapur,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi