Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Lingkungan · 1 Nov 2023 20:43 WIB

Usir Babi Perusak Tanaman, Petani Paiton Gunakan Sensor Gerak


					INOVATIF: Petani Desa Binor, Kecamatan Paiton, saat memasang sensor gerak di area persawahan. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

INOVATIF: Petani Desa Binor, Kecamatan Paiton, saat memasang sensor gerak di area persawahan. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Kelompok tani di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, kini mulai menggunakan sensor gerak untuk mengusir hama. Pasalnya lahan sawah petani yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo kerap dirusak babi.

Dana (30), petani setempat mengatakan, akibat serangan hama babi, tak jarang petani harus mengalami gagal panen. Baik saat memasuki panen padi ataupun jagung.

Ia mengungkapkan, luas lahan yang rusak juga terbilang cukup lebar, bahkan bisa sampai seperempat hektar. Ada dua sensor gerak di area persawahan Desa Binor yang dipasang  di dua titik berbeda.

“Hama babi liar ini selama ini mengkhawatirkan kami, semoga dengan adanya sensor gerak ini dapat mengusir hama babi,” kata Dana, Rabu (1/11/2023).

Dana melanjutkan, sensor gerak ini sudah digunakan sejak seminggu lalu. Hasilnya pun efektif untuk mengusir babi dan menjaga tanaman petani.

Pasalnya, saat babi berjarak sekitar 10 meter dari melintasi garis sensor, maka sirine akan langsung mengeluarkan suara anjing menggonggong.
“Sensor gerak ini sumbangan perusahaan di Paiton,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Mahbub Zubaidi mengapresiasi adanya inovasi sensor gerak pengusir hama babi tersebut. Inovasi ini yang pertama kali digunakan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Sebelumnya inovasi itu tidak ada di Kabupaten Probolinggo. Inovasi ini bagus dalam memproteksi tanaman,” ungkapnya memuji. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rohim

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan