Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Pemerintahan · 27 Okt 2023 17:52 WIB

Tujuh Kecamatan Alami Kekeringan, Pemkab Lumajang Galakkan Dropping Air Bersih


					DROPPING AIR BERSIH: Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, pimpin distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Gucialit, Jum'at (27/10/23). (foto: Asmadi) Perbesar

DROPPING AIR BERSIH: Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, pimpin distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Gucialit, Jum'at (27/10/23). (foto: Asmadi)

Lumajang,- Kemarau panjang membuat sejumlah desa di 7 kecamatan di Kabupaten Lumajang, dilanda krisis air bersih. Untuk meringankan beban warga, Pemkab Lumajang pun mendistribusikan bantuan air bersih secara berkala.

Sedikitnya, ada 9 desa di 7 kecamatan di Lumajang yang sudah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengalami bencana kekeringan dan krisis air bersih.

Wilayah-wilayah itu meliputi Desa Jenggrong dan Meninjo di Kecamatan Ranuyoso; Desa Tegalciut dan Kebonan di Kecamatan Klakah; lalu Desa Tunjung, Gucialit, Wonoayu, dan Wonokerto di Kecamatan Gucialit.

Selanjutnya Desa Boreng di Kecamatan Lumajang. Sementara tiga kecamatan lain, Kecamatan Kedungjajang, Tempeh dan Randuagung belum terkonfirmasi titik kekeringannya.

Ulntuk mengatasi krisis air bersih di kawasan rawan bencana kekeringan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melakukan droping agar kebutuhan air bersih masyarakat tetap terpenuhi.

“Ini kami membawa bantuan air untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Kemarau panjang ini terjadi hampir di seluruh wilayah, bapak ibu mohon bersabar nggeh, kita juga mengupayakan untuk kebutuhan air bersih masyarakat,” kata Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat memantau distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Gucialit, Jum’at (27/10/23).

Krisis air bersih, dijelaskan Yuyun, sapaan akrab Indah Wahyuni, memang tidak bisa dihindari karena musim kemarau panjang. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan memanfaatkan air sebijak mungkin.

Yuyun mengungkapkan, diperlukan adanya inisiasi agar ketersedian air bersih tercukupi, salah satunya mungkin dengan sumur bor atau biopori.

“Kami juga telah mencoba beberapa cara untuk bisa mendapatkan air bersih,” akunya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak masyarakat melaksanakan Salat Istisqo’ untuk memohon hujan. Di wilayah Kota Lumajang, Salat Istisqo’ digelar berjamaah di Alun-alun Lumajang usai pelaksanaan Salat Jum’at.

“Dengan melakukan Salat Istisqo’, semoga segera turun hujan sehingga kesulitan air segera terselesaikan,” harap wanita berhijab ini. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan